Wednesday, March 27, 2013

KLASIFIKASI PERPUSTAKAAN



KLASIFIKASI PERPUSTAKAAN

BAB II
PEMBAHASAN

Klasifikasi merupakan kegiatan pengelompokan/menggolongkan bahan pustaka berdasar subyek atau isi pokok persoalan. Menurut Sulistyo Basuki (1991) klasifikasi berasal dari kata Latin "classis" atau proses pengelompokan, artinya mengumpulkan benda/entitas yang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama. Menurut Towa P. Hamakonda dan J.N.B. Tairas (1995) klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.
Dalam dunia perpustakaan terdapat dua macam/jenis notasi dasar sistem klasifikasi yaitu, notasi murni yang hanya menggunakan salah satu dari huruf, angka, atau tanda-tanda lain secara konsisten, dan notasi campuran. yang menggunakan dua simbol atau lebih, yaitu gabungan antara huruf dan angka.

Sistem Klasifikasi
Beberapa sistem klasifikasi perpustakaan dapat dibedakan menurut ciri pengelompokannya, yaitu :
1.      Klasifikasi Artifisial : pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri atau sifat-sifat lainnya
2.      Klasifikasi Utility :Pengelompokan bahan pustaka dibedakan berdasarkan kegunaan dan jenisnya.
3.      Klasifikasi fundamental: Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri subyek Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan sistem ini mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:
a)      Bahan pustaka yang subyeknya sama atau hampir sama, letaknya berdekatan.
b)      Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai koleksi yang dimiliki dengan melihat subyek mana yang lemah dan mana yang kuat.
c)      Memudahkan pemakai dalam menelusur informasi menurut subyeknya.
d)     Memudahkan pembuatan bibliografi menurut pokok masalah.
e)      Untuk membantu penyiangan atau weeding koleksi.

Klasifikasi fundamental banyak digunakan oleh perpustakaan besar maupun kecil. Dalam sistem tersebut buku dikelompokan berdasarkan subyek, seperti DDC, UDC LCC) sehingga memudahkan pemakai dalam menelusur suatu informasi.
Kriteria Skema Klasifikasi
Skema klasifikasi membutuhkan beberapa kriteria dasar, agar pengklasifikasian dapat berjalan dengan baik, yaitu :
1.      Bagan klasifikasi harus inklusif dan menyeluruh dan mencakup seluruh bidang pengetahuan manusia.
2.      Bagan klasifikasi harus sistematis. Ada hirarki dari subyek yang lebih luas kepada yang lebih rinci, akan tetapi juga bahwa subjek harus disusun dalam urutan yang sistematis dengan cara menempatkan secara bersama-sama subjek-subjek yang saling berkaitan.
3.      Bagan klasifikasi harus luwes (fleksibel) dan meluas, sehingga tambahan subjek-subjek baru bisa diselipkan ke dalamnya tanpa mengganggu rangkaian susunan klasifikasi.
Sejak diperkenalkannya sistem klasifikasi persepuluhan Dewey pada tahun 1876, pola penyusunan klasifikasi berdasar kelas dianggap sangat penting. Beberapa skema yang muncul setelah itu antara lain LCC, UDC, Colon Classification, Expansive Classification, Bibliographic Classification, dan lain sebagainya.
Beberapa jenis skema klasifikasi yang akan dipaparkan dalam tulisan ini adalah :
a)      Library of Congress Classification.
b)      Universal Decimal Classification
c)      Colon Classification
d)     Expansive Classification

A.    Library of Congress Classification
Library of Congress didirikan pada tahun 1800. Klasifikasi yang digunakan pada tahun tersebut menggunakan sistem klasifikasi berdasarkan ukuran koleksi, seperti ukuran folio, kuarto maupun octavo. Tetapi disebabkan pertumbuhan koleksi yang sangat cepat, hingga pada tahun 1812 mencapai 3.000 (tiga ribu) volume, mulai timbul permasalahan-permasalahan dalam identifikasi, sehingga kemudian dipandang perlu untuk mencari dan menemukan metode klasifikasi baru yang tepat. Saat itu solusi yang ditemukan adalah dengan mengadopsi sistem klasifikasi Bacon-d’Alembert seperti yang sejak tahun 1789 digunakan untuk katalogisasi perpustakaan Benjamin Frenklin. Karena perang pada tahun 1814 perpustakaan tersebut dibakar, sehingga sekitar 7000-an volume dijual ke Library of Congress. Yang unik adalah bahwa seluruh koleksi tersebut diolah, dikatalogisasi dan diklasifikasi sendiri, dengan menggunakan 44 kelas utama dan dibagi lagi berdasarkan interpretasi yang berbeda dengan system Bacon-d’Alembert diatas. System Bacon ini tetap dipakai oleh LC sampai akhir abad ke-19.
Klasifikasi Library of Congress adalah suatu sistem klasifikasi perpustakaan yang dikembangkan oleh Library of Congress. Klasifikasi ini banyak digunakan oleh perpustakaan riset dan akademis di Amerika Serikat. dan beberapa negara lainnya. Klasifikasi ini pada awalnya dikembangkan oleh Dr. Herbert Putnam. Pada tahun 1899 Putnam merupakan pustakawan baru LC, yang didesain untuk menanggapi/atau
mengatasipasi melonjaknya koleksi LC. Kemudian atas dorongan Charles Ammi Cutter, dia merancang khusus suatu klasifikasi baru bagi Perpustakaan LC berdasarkan Cutter Expensive Classification dan DDC. Pada saat itu kedua sistem ini, yaitu detailnya adalah ”the firs five edition of DDC” dan ”the first six expension’s of Cutter Expansive Classification”. LC kemudian mempelajari kedua sistem tersebut selain juga mempelajari dengan seksama German Halle Schema yang dirancang oleh Otto Hartwig.
Klasifikasi ini mulai dikembangkan pada 1899 dan diterbitkan pertama kali pada 1901. Klasifikasi ini disusun dengan menggunakan huruf dan angka sebagai simbol atas dasar urutan abjad. Nomor klas pada LC klasifikasi selalu diawali dengan huruf (alphabet) yang mengidentifikasi subjek dari karya tersebut. Nomor klas juga berfungsi sebagai kode lokasi.
Notasi
1.      Nomor Kelas
Nomor kelas LC berisi suatu notasi campuran antara satu sampai tiga huruf, dan diikuti oleh satu sampai empat bilangan bulat. Nomor persepuluhan tidak dipakai kecuali sangat diperlukan. Ini dipakai untuk meluaskan sub kelas dibawahnya. Metode lain yang digunakan adalah mengadopsi kelas-kelas Cutter, yang merupakan gabungan huruf dan angka yang mnemonic.
2.      Nomer Buku. Nomor panggil di dalam sistem LC ini terdiri dari dua elemen, yaitu nomor kelas dan nomer buku. Nomor buku ini dibuat berdasarkan inisial huruf tajuk entri utama yang kemudian diikuti dengka angka Arab
3.      Nomer yang diadopsi dari Cutter.
4.      Tambahan untuk Nomor Panggil
Bagan Klasifikasi LC :
A.        General Works,Poligraphy
AC.     Collections. Serials. Collected Works
AE.      Encyclopedias
AG.     Dictionaries and other general reference works
AI.       Indexes
AM.     Museums
AN.     Newspapers
AP.      Periodicals
AS.      Academies and Learned Societies
AY.     Yearbooks, Almanacs, Directories
AZ.      History of Scholarship and Learning. Humanities
B.        Philosophy. Psychology. Religion
B.        Philosophy (General)
BD.     Speculative Philosophy
BF.      Psychology
BJ.       Ethics
BL.      Religions. Mythology. Rationalism
BM.     Judaism
BP.      Islam. Bahaism. Theosophy, etc.
BQ.     Buddhism
BR.      Christianity
BS.      The Bible
BX.     Christian Denominations
C.        Auxiliary Sciences of History
CS.      Genealogy
CT.      Biography
D.        History: General and Old World
D.        History (General)
DA.     Great Britain and Ireland
DC.     France
DD.     Germany
DE.      History of the Greco-Roman World
DF.      Greece
DG.     Italy
DS.      Asia
DT.      Africa
DU.     Oceania
E.         America: History
F.         America: Local History
G.        Geography. Anthropology. Recreation
G.        Geography (General)
GB.     Physical Geography
GC.     Oceanography
GE.      Environmental Sciences
GN.     Anthropology
GR.     Folklore
GV.     Recreation. Leisure
H.        Social Sciences
H.        Social Sciences (general)
HA.     Statistics
HB.     Economic Theory. Demography
HC.     Economic History and Conditions
HD.     Industries. Land Use. Labor
HE.      Transportation and Communications
HF.      Commerce
HG.     Finance
HM.     Sociology (general)
HQ.     The Family. Marriage. Woman
HV.     Social Pathology. Social and Public Welfare. Criminology
HX.     Socialism. Communism. Anarchism
J.          Political Science
JA.       Political Science (general)
JC.       Political Theory
JK.       Political institutions and public administration-United States
JN.       Political institutions and public administration-Europe
JZ.       International Relations
K.        Law
K.        Law (general)
KF.      Law of the United States
L.         Education
L.         Education (general)
LA.      History of Education
LB.      Theory and Practice of Education
LC.      Special Aspects of Education
M.        Music
ML.     Literature on Music
N.        Fine Arts
N.        Visual Arts
NA.     Architecture
ND.     Painting
NE.      Print Media
P.         Language and Literature
P.         Philology. Linguistics
PA.      Greek Language and Literature. Latin Language and   Literature
PE.      English Language
PG.      Slavic Languages. Baltic Languages. Albanian Language
PJ.       Oriental Philology and Literature
PL.      Languages of Eastern Asia, Africa, Oceania
PN.      Literature (General)
PQ.      French Literature - Italian Literature - Spanish Literature - Portuguese Literature
PR.      English Literature
PS.       American Literature
PT.       German Literature
Q.        Science
Q.        Science (general)
QA.     Mathematics
QB.     Astronomy
QC.     Physics
QD.     Chemistry
QE.      Geology
QH.     Natural History
QK.     Botany
QL.      Zoology
QM.     Human Anatomy
QP.      Physiology
R.        Medicine
R.        Medicine
S.         Agriculture
S.         Agriculture (general)
SB.      Plant Culture
T.         Technology
T.         Technology (general)
TC.      Hydraulic Engineering
TD.      Environmental Technology
TK.      Electrical Engineering
TL.      Motor Vehicles. Aeronautics. Astronautics
TP.       Chemical Technology
TX.      Home Economics
U.        Military Science
U.        Military Science (General)
V.        Naval Science
VK.     Navigation
Z.         Bibliography. Library Science. Information Resources
Z.         Books (general). Libraries. Bibliography
ZA.      Information Resources (general)

A.    Universal Decimal Classification
UDC merupakan bagan klasifikasi seluruh ilmu pengetahuan manusia. Ia dapat digunakan untuk mengelompokkan ilmu pengetahuan terekam, katalog, indeks, dan karya lain yang berujud literatur, baik yang tercetak maupun yang bukan tercetak. Ia memungkinkan dapat menyusun dengan cara tertentu subjek khusus secara bersama-sama serta semua informasi dengan cepat dapat ditempatkan secara tepat dan cepat, termasuk juga dalam penelusurannya.
UDC dikembangkan oleh Bibliografer Belgia yang bernama Paul Otlet dan Henri la Fontaine pada akhir abd ke-19. Klasifikasi ini juga didasari atas DDC, tetapi menggunkan tanda untuk mengidentifikasi aspek-aspek khusus dari suatu subyek dan hubungan antar subyek.
UDC merupakan model klasifikasi khusus yang sangat cocok untuk digunakan oleh para ahli di bidang-bidang tertentu secara lebih mendalam. Hubungan-hubungan antar subjek yang khusus dimungkinkan juga dikembangkan melalui penerapan sistem klasifikasi UDC ini, sehingga dengan demikian penerapannya diharapkan menjadi semakin berkembang, meluas sesuai dengan beragamnya bidang minat para ahli.
Universal Decimal Classification merupakan skema klasifikasi yang bisa diterapkan dalam seluruh bidang ilmu pengetahuan atau perwakilan pengetahuan. DDC ini menawarkan suatu truktur yang logis untuk mengindeks dan mewakili konsep, informasi atau pengetahuan terekam dalam bentuk apapun atau disimpan dalam jenis/media apapun. Pengetahuan dibagi menjadi 10 kelas, yang tiap kelas dibagi lagi menjadi bagian yang lebih rinci. Struktur klasifikasi ini merefleksikan disiplin-disiplin ilmu yang tradisional yang sudah familiar tetapi harus selalu dilakukan kontrol untuk menjaga perkembangan pengetahuan.
UDC atau Klasifikasi Persepuluhan Universal merupakan perluasan dari klasifikasi DDC, klasifikasi ini didesain untuk melakukan pengindeksan subjek tentang semua cabang kepustakaan, dengan mengkhususkan kelas menggunakan notasi persepuluhan. Divisi subjek yang lebih luas sama dengan notasi DDC, namun pada notasi perinciannya, UDC menggunakan alat-alat penyatu (sintesis), sehingga telah jauh dari notasi asalnya yaitu DDC. UDC terbit pertama kali pada tahun 1899 di Prancis dengan nama Manuel du Repertoire Universel Bibliographique, yang kemudian dengan bantuan Federation Internationale de Documentation, diperinci lagi dan diterbitkan dalam berbagai bahasa. UDC memiliki lebih dari seratus ribu divisi pada tabel utama (bagan utama), sehingga lebih memungkinkan untuk mengklasifikasi dokumen dengan sangat rinci.
Prinsip-prinsip
UDC mempunyai prinsip-prinsip dasar yaitu:
1.      Mendasarkan klasifikasinya atas analisis isi gagasansehingga konsep-konsep yang saling berkaitan terkumpul
2.      UDC merupakan sistem klasifikasi yang menyeluruh.
3.      UDC merupakan sistem klasifikasi desimal yang dibentuk atas prinsip kerja dari yang umum kepada yang khusus

Tiga komponen penting dalam UDC
Terdapat tiga bagian penting dalam klasifikasi UDC ini, yaitu :
Pertama : Bagan atau tabel UDC mendaftar 10 kelas utama mulai dari angka 0 untuk ilmu pengetahuan yang umum dan sembilan kelompok lainnya yang diwakili dengan angka 1 hingga 9. Kelas-kelas utama UDC adalah sebagai berikut:
0.      Generalia, karya-karya umum
1.      Filsafat, metafisika, psikologi
2.      Agama, teologi
3.      Ilmu-ilmu sosial
4.      Bahasa, sekarang tidak digunakan
5.      Ilmu-ilmu murni, matematika, dan pengetahuan alam
6.      Ilmu-ilmu terapan, kedokteran, teknologi
7.      Kesenian, rekreasi, permainan, olah raga
8.      Kesusastraan, sastra, filologi, linguistik, dan bahasa
9.      Geografi, biografi, sejarah.

Kedua : Tabel pembantu/tambahan, merupakan tabel-tabel yang mendaftar notasi tambahan umum dan khusus serta tanda penghubung/perluasan yang dapat ditambahkan pada tiap notasi utama sesuai keperluan. Notasi dan tanda dalam tabel ini tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus selalu dicantumkan /ditambahkan pada notasi pokok yang terdaftar pada tabel utama (kelas utama). Tabel ini terdiridua macam kategori yaitu, tambahan umum (common auxiliaries) yang bisa diterapkan pada semua kelas; dan yang kedua adalah tambahan khusus (special auxiliaries) yang mempunyai makna berbeda dengan yang pertama, dan hanya bisa diterapkan pada bidang-bidang yang tertentu saja. Notasi dan tanda tambahan tersebut terdiri sebagai berikut :

+                      tanda tambahan dan perluasan, digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih subjek yang berbeda
/                       tanda yang digunakan untuk menggabungkan nomor-nomor UDC yang berurutan guna menunjukkan tajuk yang lebih luas
: dan : :            tanda yang menghubungkan dua notasi kelas, digunakan untuk menunjukkan dua subjek atau lebih di dalam bagan dengan tujuan untuk membentuk notasi yang paling spesifik
[ ]                     tanda yang digunakan untuk menunjukkan hubungan subordinasi
=                      tanda yang menunjukkan bahasa yang berarti menunjukkan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa tertentu
(0....)                tanda yang menunjukkan bentuk penyajian
(1) sd (9)         tanda yang menunjukkan petunjuk tempat, merupakan nomor-nomor geografi yang bisa digunakan pada Dewey, namun tanpa angka awal 9, dan digunakan di dalam kurung
(=....)               tanda yang menunjukkan ras dan kebangsaan
”.......”              tanda yang menunjukkan waktu
A-Z,I,II,III     Spesifikasi alfabetis dan non-UDC untuk mempertajam subyek
.00.....              tambahan untuk menyatakan sudut pandang subyek
-0/-9,.0 dan ’...... subdivisi tambahan/khusus

Dan ketiga : Indeks Subyek Alfabetis, terdiri dari subyek-subyek verbal yang disusun berdasrkan abjaddan mengacu kepada nomer kelas pada bagan utama. Fungsinya untuk menunjukkan notasi kelas dalam suatu subyek dalam tabel utama UDC.
Tiga segi dasar dari UDC yang secara langsung dapat dikenali atau dijejaki melalui alat pengingat atau alat tiruan lainnya dan yang pertama dikenalkan dalam sistem DC adalah:
1)      Common Auxiliaries (pembantu umum) yang dengan jelas dapat memperpanjang gagasan yang mendasari divisi geografi dan bentuk DDC, misalnya seperangkat divisi berulang di seluruh bidang ilmu pengetahuan
2)      Special Auxiliaries (pembantu khusus), merupakan perpanjangan gagasan-gagasan DDC dari seperangkat konsep yang berulang pada subjek-subjek khusus, misalnya divisi linguistik di bawah setiap bahasa
3)      Hubungan bersama antara nomor-nomor kelas utama dengan memakai tanda titik dua atau kolon (:), diberi petunjuk Devide like... pada DC,
Penggunaan lambang tersendiri guna mengenal prinsip-prinsip divisi.  Angka 0 pada DC umumnya mempunyai arti bahwa subjek yang diwakili oleh angka yang mendahuluinya sekarang dibagi oleh bentuk penyajian (form of presentation) Demikian pula angka 0 yang mengikuti angka geografis yang hampir selalu memperkenalkan periode sejarah di tempat itu. Nomor kelas yang berbentuk demikian lebih luwes daripada nomor desimal sederhana yang terdapat di dalamnya bisa dikembangkan menjadi lebih dari satu titik.
UDC merupakan struktur notasi yang lebih mampu mengembangkan konsep atau subyek-subyek tertentu secara lebih luas, bukan sekadar membagi kelas berdasarkan sistem desimal atau ke dalam sembilan kelas tadi seperti yang terjadi pada DDC. Di sini kesan subordinasi dan koordinasi dalam kelas-kelas tertentu sering dikorbankan. Jika suatu subjek lebih dari sembilan kelas yang ditampungnya, maka dilakukan berbagi nomor seperti misalnya 941 (Scotland) dan 941.5 (Ireland). Namun jika kurang dari sembilan subkelas yang ditampungnya maka bisa dikembangkan melampaui sembilan kelas. Dengan cara demikian maka dapat memperpendek panjang nomor kelas atau notasi yang dibuat, misalnya 592/595 yang berarti untuk invertebrata.
Berikut ini dicatat dua perubahan khusus yang terjadi pada DDC dan UDC:
Pertama     sebagai skema internasional, UDC sekali-sekali menghilangkan kesan penekanan Amerika seperti yang terjadi pada DDC, misalnya untuk notasi 329 (Political Parties). Pembagian tempat untuk semua negara sama.
Kedua       Sementara itu, UDC bukan merupakan gabungan dari sistem klasifikasi khusus. Ia menyediakan nomor-nomor khusus untuk notasi sudut pandang (point of view number), yaitu suatu mekanisme yang struktur skema umumnya bisa disetel atau diatur sesuai dengan kebutuhan klasifikasi khusus.
Struktur dan notasi
Dalam ilmu perpustakaan ilmu pengetahuan universal dianggap sebagai satu kesatuan (unity), dan dikelompokkan dalam sepuluh cabang utama, yang ditunjukkan ke dalam pecahan desimal sebagai berikut:
0.      Karya umum: metodologi, dokumentasi, koleksi, informasi, script, recordings
1.      Filsafat, metafisik, logika, etika, psikologi
2.      Agama, teologi
3.      Ilmu-ilmu sosiah: statistika, hukum, pendidikan, dll.
4.      Fisiologi, bahasa
5.      Ilmu-ilmu murni: matematika dan IPA
6.      Ilmu-ilmu terapan: teknologi, medisin
7.      Kesenian: arsitektur, fotografi, permainan, olah raga
8.      Kesusastraan
9.      Geografi, biografi, sejarah.

Pada dasar pembentukan klasifikasi ini, notasi dibangun atas dasar pengembangan pecahan persepuluhan yang terus- menerus dengan prinsip kerja mulai dari yang umum kepada yang khusus. Dengan demikian, setiap konsep dalam bidang ilmu murni akan diwakili oleh pecahan persepuluhan yang lebih luas dari .05 dan sedikit .06, serta pembagiannya diteruskan kepada suatu tingkat yang di perlukan, seperti di perlihatkan pada contoh berikut:

5                      Ilmu murni: matematika dan IPA
51                    Matematika
52                    Astronomi, geodesi
53                    Fisika, mekanika
531                  Mekanika (of solid bodies)
531 7               Pengkuran besarnya geometrik dan mekanik
531 71             Pengkuran panjangnya, dimensi linear
532                  Mekanika cair.

dan seterusnya sesuai dengan keperluan. dan seterusnya yang digunakan untuk tabel-tabel utama atau bagan utama. Hanya apabila digunakan pola pembantu umum seperti .00 (titik kosong-kosong) dan pembantu khusus .0 (titik kosong pada tabel i dan k), atau beberapa maksud mnemonic lainnya seperti divisi paralel 91 dan pembantu-pembantu (4) dan (9), misalnya 91.44 yang berarti geografi Prancis, ini merupakan titik-titik yang berubah-ubah. Meskipun pada figur untuk notasi biasa tidak mengalami perubahan susunan tetapnya.

B.     Klasifikasi Kolon (Colon Classification)
Dr. Ranganathan adalah seorang ahli matematika india yang belajar ilmu perpustakaan di Inggris, yang kemudian terkenal sebagai pakar klasifikasi perpustakaan, Colon diciptakan pada awal-awal tahun 1930-an dengan mengadaptasikan faset sebagai istilah yang menunjukkan bagian-bagian yang lebih kecil/spesific. Karya-karya Ranganathan tentang klasifikasi antara lain dapat disebutkan seperti Prologomena to Library Classification (edisi ketiga tahun 1967); Library Classification Fundamental and Procesure (1944); Elements of Library Classification Classification (edisi ketiga tahun 1962); Classification and Communication (1951); Depth Classification (1953); dan ratusan artikel mengenai aspek- aspek tentang klasifikasi "faset" atau pengindeksan.
Disebut Colon Classification karena skema ini menggunakan colons atau tanda titik dua, tidak seperti dengan klasifikasi-klasifikasi yang bersifat enumeratif lainnya, klasifikasi kolon merupakan bagan analitik-sintetik, yaitu dengan menganalisis bidang subjek studi ke dalam unsur-unsur pokok atau faset-faset, caranya dengan mendaftar sejumlah foci di dalam faset yang relevan untuk masing-masing kelas utama Ranganathan memberikan 5 kategori fundamental (formula) yang dapat digunakan untuk menggambarkan faset-faset dari suatu subyek, yang terkenal dengan formula PMEST, yaitu :
• Personality
• Material
• Energy
• Space
• Time
Menurutnya proses klasifikasi koleksi memerlukan 8 langkah, yaitu :
0          The Raw Title, merupakan kalimat yang muncul pada halaman judul karya yang diklasifikasi
1          The Expressive Title, merupakan daftar judul yang didasarkan atas isi subyek yang nyata dari karya
2          The Kernel Title menyatakan bahwa the expressive title tersebut dalam inti yang lebih rinci
3          The Analyzed Title mengidentifikasi fungsi-fungsi dari tiap kernel atau elemen
4          The Transformed Title menyusun kembali kernel-kernel dan label kedalam
rangkaian yang berguna untuk pengguna
5          The Title in Standard Terms proses menggantikan judul dengan terminologi yang diambil dari sistem klasifikasi
6          The Title in Kernel Numbers
7          The Class Numbers

Analisis PMEST dapat diberikan contoh seperti berikut :
A.    Faset berdasarkan karakteristik jenis
Perpustakaan
Perpustakaan umum
Perpustakaan khusus
Perpustakaan pribadi.
Berdasarkan pembagian yang lebih rinci (fokus) berdasarkan karakteristik bahasa
Perpustakaan umum
Sastra jepang
Sastra indonesia

Klasifikasi membolehkan interpolasi subyek atau topik-topik baru dengan mudah dalam bagan umum. Sebagai pengganti daftar subjek-subjek dan subdivisinya seperti yang sudah dilakukan oleh bagan klasifikasi linear lainnya, maka klasifikasi kolon mendaftar sejumlah foci di dalam faset yang relevan untuk masing-masing kelas utama yaitu :
 bagian pertama - peraturan (rules);
 bagian kedua - bagan klasifikasi;
 bagian ketiga - bagan klasik dan buku-buku suci dengan nama khusus.

Klasifikasi kolon diperlengkapi dengan angka-angka mnemonik dan alat-alat notasi lainnya. Berikut adalah alat-alat yang umum dari Ranganathan: Angka 2 untuk dua dimensi, bentuk, struktur, konstitusi, dll. Angka "3" digunakan untuk panas, patologi, penyakit, dsb. Angka "5" digunakan untuk estetika, emosi, dsb. Angka "6" digunakan untuk keuangan, uang, dsb. Klasifikasi kolon juga mempunyai sejumlah alat subjek dan  abjad. Perlengkapan atau alat subjek (serupa dengan catatan "devide like") terdiri dari penggunaan nomor-nomor kelas yang sesuai bagi formasi atau subdivisi kelas atau subjek. Sedangkan perlengkapan abjad terdiri atas penggunaan angka pertama atau dua angka pertama huruf awal nama-nama diri (proper name), nama dagang, dan tata nama teknis tertentu. Perlengkapan kronologis sebagaimana telah kita lihat pada kesusastraan, mengkhususkan suatu fokus baru dengan memakai tanggal di mana pengarang ditunjuk oleh tanggal lahirnya.
Klasifikasi kolon menggunakan tanda yang sangat beragam. Kelas-kelas utamanya ditunjukkan oleh huruf-huruf kapital, sedangkan angka arab digunakan untuk divisi faset-fasetnya; dan huruf-huruf kecil digunakan untuk bentuk-bentuk bibliografi umum dan divisi subjek, dan yang lainnya. Di samping simbol-simbol yang menunjukkan kelas-kelas pada foci di dalamnya, ada beberapa simbol penghubung (indicator facet), seperti (P) yang dimasukkan oleh suatu koma, (M) oleh semikolon atau tanda titik-koma, (E) oleh kolon, (S) oleh titik, dan (T) oleh tanda petik, sehingga notasinya menjadi panjang dan kompleks.
Di samping itu, terdapat empat indeks yang dirujukkan ke bagan, tapi tidak mudah menggunakannya, sehingga klasifikasi ini tidak banyak digunakan, meskipun di India sendiri.

Bagan Klasifikasi Colon :
A               Generalia
1                Universe of Knowledge
2                Library Science
3                Book science
4                Journalism
B               Mathematics
B1                         Arithmetic
B13           Theory of numbers
B2                         Algebra
B23           Algebraic equations
B25           Higher Algebra
B3                         Analysis
B33           Differential Equations [equation] , [degree] , [order] : [problem]
B331,1,2:1 Numerical solutions (:1) of ordered (331) linear (,1) second order (,2)
differential equations
B37           Real Variables
B38           Complex Variables
B4                         Other Methods
B6                         Geometry
B7                         Mechanics
B8                         Physico-Mathematics
B9                         Astronomical Mathematics
C               Physics
C1                         Fundamentals of Physics
C2                         Properties of Matter
C3                         Sound
C4                         Heat
C5                         Light and Radiation
C6                         Electricity
C7                         Magnetism
C8                         Cosmic Hypothesis
D               Engineering
E                Chemistry
facets
:1               General Chemistry
:2               Physical Chemistry
:3               Analytical Chemistry
:33             Qualitative Chemistry
:34             Quantitative Chemistry
:35             Volumetric Chemistry
:4               Synthetic Chemistry
:5               Extraction Chemistry
E1              Inorganic Chemistry
E10            Group 0
E11            Group 1
E110          Hydrogen
E1109        Lithium
E111          Sodium
E2              Hydroxl (Base)
E3              Acid
E4              Salt
E5              Organic Substance
F                Technology
G               Biology
H               Geology
H1                         Mineralogy
H2                         Petrology
H3                         Structural Geology
H4                         Dynamic Geology
H5                         Stratigraphy
H6                         Paleontology
H7                         Economic Geology
H8                         Cosmic Hypothesis
HX            Mining
I                 Botany
J                 Agriculture
facets
:1               Soil
:3               Propagation
:4               Disease
:5               Development
:6               Breeding
:7               Harvest
:91             Nomenclature
:92             Morphology
:93             Physiology
:95             Ecology
material facets
,2               Bulb
,3               Root
,4               Stem
,5               Leaf
,6               Flower
,7               Fruit
,8               Seed
,97             Whole Plant
J1               Horticulture
J2               Feed
J3               Food
J4               Stimulant
J5               Oil
J6               Drug
J7               Fabric
J8               Dye
K               Zoology (same facet schedule as I Botany)
KZ             Animal Husbandry (same facet schedule as I Botany)
L                Medicine [organ]:[problem],[cause]:[handling]
LZ3           Pharmacology [substance].[action],[organ]
LZ5           Pharmacopoeia
M               Useful arts
M7             Textiles [material]:[work]
Ð               Spiritual experience and mysticism [religion],[entity]:[problem]
N               Fine arts
NA            Architecture [style] , [utility] , [part] : [technique]
ND            Sculpture [style] , [figure] ; [material] : [technique]
NN            Engraving
NQ            Painting [style] , [figure] ; [material] : [technique]
NR                       Music [style] , [music] ; [instrument] : [technique]
O               Literature
P                Linguistics
Q               Religion
R               Philosophy
S                Psychology
T                Education
U               Geography
V               History
W              Political science
X               Economics
Y               Sociology
Z                Law

Kelebihan :
Pembagian subkelas pada Colon Classification berdasarkan metode pembagian faset PMEST lebih menghasilkan pengelompokan subyek secara terperinci dan lebih detail sehingga precisi untuk mendapatkan koleksi dengan subyek tertentu lebih mudah.
Kekurangan
Colon Classification tidak memiliki/menyediakan nomor klasifikasi yang siap pakai atau bersifat enumerative sehingga pustakawan harus menentukan sendiri nomor kelas untuk menandai analisisnya.

C.     Klasifikasi Ekspansif
Klasifikasi Ekspansif, sebagaimana Klasifikasi Desimal dari Dewey, adalah hasil penemuan dari pelopor perpustakaan. Walaupun Charles Ammi Cutter (1837-1903) 15 tahun lebih tua dari Melvil Dewey (1851-1931), namun membutuhkan waktu 15 tahun lebih lama untuk mempublikasikan gagasannya dalam skema klasifikasi. Keduanya merancang sistemnya sebagai upaya praktis untuk mengorganisasikan koleksi-koleksi yang mereka ketahui dan mereka layani.
Pada tahun 1876 ketika Dewey memperkenalkan klasifikasi persepuluhannya, Charles A. Cutter memulai kerja membuat sistem klasifikasi pada Boston Athenaeum. Cutter merencanakan bukan saja klasifikasi pengetahuan, tetapi juga suatu yang praktis bagi penyusunan buku-buku. Ide dasar dari klasifikasi ekspansif adalah menyediakan bagan klasifikasi berurutan, yang masing-masing bagan merupakan perluasan dari bagan sebelumnya. Garis besar bagan klasifikasi ini pertama kali diterbitkan sebagai suatu artikel, dan terakhir sebagai publikasi terpisah yang diberi judul "Expansive Classification" (klasifikasi ekspansif atau klasifikasi perluasan). Part I: The First Size Classification (Boston, C.A. Cutter, 1891-1893).
Garis besar klasifikasi pada awalnya terdiri dari delapan belas kelas utama, dan yang masih belum sempurna ini dimaksudkan untuk suatu perpustakaan yang sangat kecil. Dalam pengarahannya (Introduction to the Smallest Library), Cutter menyarankan agar perpustakaan kecil memulai penyusunan koleksinya dengan cara yang sistematis, tanpa menrusak susunan koleksi yang sudah ada.Cuttermembagi susunan koleksi menjadi 8 cluster seperti berikut :
A         Karya-karya umum dan karya-karya referens, yang meliputi beberapa seksi berikut, dan dengan begitu tidak dapat memasuki yang lain
B         Filsafat dan agama
E          Biografi
F          Sejarah, geografi, dan perjalanan
H         Ilmu-ilmu sosial
L          Ilmu-ilmu sosial
Y         Bahasa dan kesusastraan
YF       Fiksi
Masing-masing kelas disusun secara alfabetis menurut nama pengarang, kecuali pada biografi yang harus disusun berdasarkan subjek, yaitu nama-nama (orang) yang dibicarakan. Pada seksi biografi dan fiksi, dan di semua kelas di perpustakaan, yang diperkirakan tumbuh dengan cepat, guna membedakan nama pengarang yang nama keluarganya dimulai dengan huruf yang sama, maka ditambahkan satu tanda (figure) yang diambil dari tabel susunan alfebtis dari Cutter, yaitu metode yang dipakai untuk tujuan pengembangan.
Pada klasifikasi kedua (untuk perpustakaan yang sudah tumbuh lebih besar), Cutter telah memperkenalkan 15 kelas utama. G untuk geografi dan perjalanan; L untuk ilmu-ilmu fisika; M untuk sejarah alamiah, dsb.
Klasifikasi ketiga melengkapi semua kecuali ”P- vertebrata” sebagai dasar dari 26 divisi, dan memisahkan Agama dari Filsafat, memindahkannya ke dalam sustu sub kelas kedua dengan dobel huruf.
Klasifikasi keempat mensubdivisi 12 kelas utama untuk pertama kalinya, meningkatkan sub kelas dengan dobel huruf menjadi 50.
Klasifikasi kelima memperkenalkan kelas 26 single-huruf dari ”P-vertebrata”, dan mensubdivisi semua kelas sisanya yang tidak terdivisikan, menggunakan banyak triple-huruf dan sedikit bagian dari empat kali-huruf.
Klasifikasi keenam tidak memperkenalkan teknik baru, hanya ekspansi baru terhadap kelas dan subkelas yang sudah ada.
Klasifikasi ketujuh dipublikasikan ke dalam 18 bagian, diperbaiki dan di beberapa bagian dikembangkan oleh William Parker Cutter setelah pendahulunya meninggal.
Dalam menyusun kelas-kelas utama, Cutter menuntut untuk mengikuti urutan evolusioner dan historis. Dan ini penting untuk dicatat bahwa kerangka umum klasifikasi Library of Congress erat kaitannya dengan bagan dari Cutter.
Perbandingan bagan klasifikasi:

EKSPANSIF LIBRARY OF CONGRESS

A         Karya-karya umum A Karya-karya umum
B         Filsafat, agama B Filsafat, agama
C         Agama Yahudi dan Kristen C Sejarah ilmu-ilmu pembantu
D         Sejarah gerejawi D Sejarah dan topografi (kecuali Amerika)
E          Biografi E-F Amerika
G         Geologi G Geografi, antropologi
H         Ilmu-ilmu sosial H Ilmu-ilmu sosial
I           Demotic, sosiologi
J           Ilmu politik J Ilmu politik
K         Hukum K Hukum
L          Ilmu alam L Pendidikan
M         Sejarah alamiah M Musik
N         Botani N Seni murni
O-P      Zoologi P Bahasa dan kesusastraan
Q         Kedokteran Q Sains
R         Teknologi R Kedokteran
S          Engineering, mesin S Pertanian
T          Engineering, mekanik T Teknologi
U         Seni tempur dan pengawet U Ilmu kemiliteran
V         Seni atletik, rekreatif V Ilmu kelautan
W        Seni murni
X         Filologi
Y         Kesusastraan
Z          Seni buku Z Ilmu perpustakaan dan bibliografi

Seperti halnya pada bagan klasifikasi lain, Cutter membuat ketentuan untuk divisi bentuk (sejumlah angka dari 1-9; contoh: 1 = teori; 2 = bibliografi, dst.) yang bisa diterapkan pada seluruh bagan.
Ciri-ciri lainnya misalnya adanya suatu tabel lokalitas dengan dua pola notasi numerikal, yang terdiri atas satu seri nomor (11-99), serta daftar negara dan tempat-tempat yang digunakan terutama untuk divisi geografi dan sejarah. Jika, misalnya, 45 adalah angka untuk England, dan D adalah sejarah gereja, maka susunan notasi D45 adalah untuk sejarah gereja di Inggris (England). Dengan begitu maka susunan dalam klasifikasi ekspansif merupakan klasifikasi campuran, yang terdiri atas huruf-huruf kapital (kelas dasar), huruf-huruf kapital kecil (untuk subjek), dan tanda-tanda (figur-figur). Ringkasan notasi Cutter pada awal perluasannya pada dasarnya bisa diterapkan di seluruh bagan klasifikasi.
Dikutipkan dari kata pendahuluannya sebagai berikut (lihat Buchanan, 1979): Klasifikasi terdiri atas dua bagian: 1) Tanda kelas (class mark) yang menunjukkan buku tersebut untuk kelas apa, dan 2) Tanda buku (book mark) yang membedakan buku tersebut dengan buku lain dalam kelas yang sama. Tanda kelas dalam seri klasifikasi yang dipasang di sini adalah notasi pertama: sebuah huruf, yang bisa diikuti oleh sebuah atau beberapa buah huruf apabila kelas itu suatu subjek (seperti misalnya sejarah, filsafat, sains, dan seni), atau bentuk kesusastraan (sperti puisi, drama, fiksi). Kemudian sebuah tanda tunggal (single figure) untuk membedakan buku yang ditulis dalam bentuk tertentu (seperti kamus, ensiklopedia) dari bentuk-bentuk lain pada kelas yang sama.
Selanjutnya dua tanda (two figures) guna membedakan buku-buku yang berhubungan erat dengan tempat (seperti misalnya Amerika, Afrika, Asia, dll.) dari karya-karya lain dalam kelas yang sama. Demikian pendahuluan dari Cutter.
Contoh: F adalah nomor kelas untuk sejarah, dan 30 adalah nomor tempat untuk Eropa. Oleh karena itu Gibbon's (siamang) Decline and Fall of the Roman Empire, akan mempunyai nomor seperti ini: F30.G35 (G35 adalah nomor pengarang untuk Gibbon).
Sejak kombinasi huruf-huruf tertentu disediakan untuk subjek, maka kemungkinan Cutter menyediakan atau memberikan suatu notasi singkat untuk aspek-aspek tertentu pada disiplin khusus. Contoh: analisa kimia. LOS (L = sains dan seni: LO = kimia; LO = analisa, kimia). Sayang, seperti sudah disebutkan di muka bahwa bagan klasifikasinya belum lengkap, dan Cutter meninggal sebelum klasifikasi ekspansifnya yang ketujuh diterbitkan. Sekalipun demikian, banyak segi-segi terpentingnya yang akhir-akhir ini digunakan dalam formulasi klasifikasi Library of Congress.
Di Indonesia, tampaknya model sistem klasifikasi ekspansif dari Cutter ini tidak atau belum ada yang menggunakannya, juga di banyak perpustakaan yang ada di dunia. Hal ini disebabkan karena sistem klasifikasi ini belum lengkap. Meskipun demikian, prinsip-prinsip klasifikasi Cutter ini banyak mengundang masalah yang perlu dianalisis untuk bahan penelitian di bidang ini secara lebih baik.






Daftar Pustaka

Hamakonda, Towa dan J.N.B. Tairas. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: BPK: Gunung Mulya, 1995

Sulistyo-Basuki. Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991.

Wynar, Bohdan S. Introduction to Cataloging and Classification. 6th Ed. Littleton : Libraries Unlimited, 1980

Taylor, Arlene G. The Organization of Information. Westport: Libraries unlimited, 2004

http//LC Classification\Library of Congress Classification - Wikipedia, the free encyclopedia.htm

                Suwarno, Wiji. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan. Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2007

No comments:

Post a Comment

Leave a comment, please.......:)

Wahai Diriku....

Dzikir inilah yang setiap hari paling sering kita lafadzkan....

Suamiku....suamiku
Istriku.......istriku
Anakku......anakku
Hartaku.....hartaku
Pangkatku...pangkatku

Lalu mana....
Allah-ku......Allah-ku
Selamatkan aku...Selamatkanlah aku
Ampuni aku......Ampunilah aku


uje - - - huruf kecil saja