KLASIFIKASI PERPUSTAKAAN
BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi merupakan kegiatan
pengelompokan/menggolongkan bahan pustaka berdasar subyek atau isi pokok
persoalan. Menurut Sulistyo Basuki (1991) klasifikasi berasal dari kata Latin
"classis" atau proses pengelompokan, artinya mengumpulkan benda/entitas
yang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama. Menurut Towa P.
Hamakonda dan J.N.B. Tairas (1995) klasifikasi adalah pengelompokan yang
sistematis dari obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau
golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.
Dalam dunia perpustakaan terdapat
dua macam/jenis notasi dasar sistem klasifikasi yaitu, notasi murni yang hanya
menggunakan salah satu dari huruf, angka, atau tanda-tanda lain secara
konsisten, dan notasi campuran. yang menggunakan dua simbol atau lebih, yaitu
gabungan antara huruf dan angka.
Sistem Klasifikasi
Beberapa sistem klasifikasi
perpustakaan dapat dibedakan menurut ciri pengelompokannya, yaitu :
1. Klasifikasi Artifisial :
pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri atau sifat-sifat lainnya
2. Klasifikasi Utility :Pengelompokan
bahan pustaka dibedakan berdasarkan kegunaan dan jenisnya.
3. Klasifikasi fundamental:
Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri subyek Pengelompokan bahan pustaka
berdasarkan sistem ini mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:
a) Bahan pustaka yang subyeknya sama
atau hampir sama, letaknya berdekatan.
b) Dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menilai koleksi yang dimiliki dengan melihat subyek mana yang
lemah dan mana yang kuat.
c) Memudahkan pemakai dalam menelusur informasi
menurut subyeknya.
d) Memudahkan pembuatan bibliografi
menurut pokok masalah.
e) Untuk membantu penyiangan atau
weeding koleksi.
Klasifikasi fundamental banyak
digunakan oleh perpustakaan besar maupun kecil. Dalam sistem tersebut buku dikelompokan
berdasarkan subyek, seperti DDC, UDC LCC) sehingga memudahkan pemakai dalam
menelusur suatu informasi.
Kriteria Skema Klasifikasi
Skema klasifikasi membutuhkan
beberapa kriteria dasar, agar pengklasifikasian dapat berjalan dengan baik,
yaitu :
1. Bagan klasifikasi harus inklusif dan
menyeluruh dan mencakup seluruh bidang pengetahuan manusia.
2. Bagan klasifikasi harus sistematis.
Ada hirarki dari subyek yang lebih luas kepada yang lebih rinci, akan tetapi
juga bahwa subjek harus disusun dalam urutan yang sistematis dengan cara
menempatkan secara bersama-sama subjek-subjek yang saling berkaitan.
3. Bagan klasifikasi harus luwes
(fleksibel) dan meluas, sehingga tambahan subjek-subjek baru bisa diselipkan ke
dalamnya tanpa mengganggu rangkaian susunan klasifikasi.
Sejak diperkenalkannya sistem
klasifikasi persepuluhan Dewey pada tahun 1876, pola penyusunan klasifikasi
berdasar kelas dianggap sangat penting. Beberapa skema yang muncul setelah itu
antara lain LCC, UDC, Colon Classification, Expansive Classification,
Bibliographic Classification, dan lain sebagainya.
Beberapa jenis skema klasifikasi
yang akan dipaparkan dalam tulisan ini adalah :
a) Library of Congress Classification.
b) Universal Decimal Classification
c) Colon Classification
d) Expansive Classification
A. Library of Congress Classification
Library of
Congress didirikan pada tahun 1800. Klasifikasi yang digunakan pada tahun
tersebut menggunakan sistem klasifikasi berdasarkan ukuran koleksi, seperti
ukuran folio, kuarto maupun octavo. Tetapi disebabkan pertumbuhan koleksi yang
sangat cepat, hingga pada tahun 1812 mencapai 3.000 (tiga ribu) volume, mulai
timbul permasalahan-permasalahan dalam identifikasi, sehingga kemudian
dipandang perlu untuk mencari dan menemukan metode klasifikasi baru yang tepat.
Saat itu solusi yang ditemukan adalah dengan mengadopsi sistem klasifikasi
Bacon-d’Alembert seperti yang sejak tahun 1789 digunakan untuk katalogisasi
perpustakaan Benjamin Frenklin. Karena perang pada tahun 1814 perpustakaan
tersebut dibakar, sehingga sekitar 7000-an volume dijual ke Library of
Congress. Yang unik adalah bahwa seluruh koleksi tersebut diolah,
dikatalogisasi dan diklasifikasi sendiri, dengan menggunakan 44 kelas utama dan
dibagi lagi berdasarkan interpretasi yang berbeda dengan system Bacon-d’Alembert
diatas. System Bacon ini tetap dipakai oleh LC sampai akhir abad ke-19.
Klasifikasi
Library of Congress adalah suatu sistem klasifikasi perpustakaan yang
dikembangkan oleh Library of Congress. Klasifikasi ini banyak digunakan oleh
perpustakaan riset dan akademis di Amerika Serikat. dan beberapa negara
lainnya. Klasifikasi ini pada awalnya dikembangkan oleh Dr. Herbert Putnam.
Pada tahun 1899 Putnam merupakan pustakawan baru LC, yang didesain untuk
menanggapi/atau
mengatasipasi melonjaknya koleksi LC. Kemudian atas dorongan Charles Ammi Cutter, dia merancang khusus suatu klasifikasi baru bagi Perpustakaan LC berdasarkan Cutter Expensive Classification dan DDC. Pada saat itu kedua sistem ini, yaitu detailnya adalah ”the firs five edition of DDC” dan ”the first six expension’s of Cutter Expansive Classification”. LC kemudian mempelajari kedua sistem tersebut selain juga mempelajari dengan seksama German Halle Schema yang dirancang oleh Otto Hartwig.
mengatasipasi melonjaknya koleksi LC. Kemudian atas dorongan Charles Ammi Cutter, dia merancang khusus suatu klasifikasi baru bagi Perpustakaan LC berdasarkan Cutter Expensive Classification dan DDC. Pada saat itu kedua sistem ini, yaitu detailnya adalah ”the firs five edition of DDC” dan ”the first six expension’s of Cutter Expansive Classification”. LC kemudian mempelajari kedua sistem tersebut selain juga mempelajari dengan seksama German Halle Schema yang dirancang oleh Otto Hartwig.
Klasifikasi
ini mulai dikembangkan pada 1899 dan diterbitkan pertama kali pada 1901.
Klasifikasi ini disusun dengan menggunakan huruf dan angka sebagai simbol atas
dasar urutan abjad. Nomor klas pada LC klasifikasi selalu diawali dengan huruf
(alphabet) yang mengidentifikasi subjek dari karya tersebut. Nomor klas juga
berfungsi sebagai kode lokasi.
Notasi
1. Nomor Kelas
Nomor kelas LC berisi suatu notasi campuran antara satu
sampai tiga huruf, dan diikuti oleh satu sampai empat bilangan bulat. Nomor
persepuluhan tidak dipakai kecuali sangat diperlukan. Ini dipakai untuk
meluaskan sub kelas dibawahnya. Metode lain yang digunakan adalah mengadopsi
kelas-kelas Cutter, yang merupakan gabungan huruf dan angka yang mnemonic.
2. Nomer Buku. Nomor panggil di dalam
sistem LC ini terdiri dari dua elemen, yaitu nomor kelas dan nomer buku. Nomor
buku ini dibuat berdasarkan inisial huruf tajuk entri utama yang kemudian
diikuti dengka angka Arab
3. Nomer yang diadopsi dari Cutter.
4. Tambahan untuk Nomor Panggil
Bagan Klasifikasi LC :
A. General Works,Poligraphy
AC. Collections. Serials. Collected Works
AE. Encyclopedias
AG. Dictionaries and other general reference works
AI. Indexes
AM. Museums
AN. Newspapers
AP. Periodicals
AS. Academies and Learned Societies
AY. Yearbooks, Almanacs, Directories
AZ. History of Scholarship and Learning. Humanities
B. Philosophy. Psychology. Religion
B. Philosophy (General)
BD. Speculative Philosophy
BF. Psychology
BJ. Ethics
BL. Religions. Mythology. Rationalism
BM. Judaism
BP. Islam. Bahaism. Theosophy, etc.
BQ. Buddhism
BR. Christianity
BS. The Bible
BX. Christian Denominations
C. Auxiliary Sciences of History
CS. Genealogy
CT. Biography
D. History: General and Old World
D. History (General)
DA. Great Britain and Ireland
DC. France
DD. Germany
DE. History of the Greco-Roman World
DF. Greece
DG. Italy
DS. Asia
DT. Africa
DU. Oceania
E. America: History
F. America: Local History
G. Geography. Anthropology. Recreation
G. Geography (General)
GB. Physical Geography
GC. Oceanography
GE. Environmental Sciences
GN. Anthropology
GR. Folklore
GV. Recreation. Leisure
H. Social Sciences
H. Social Sciences (general)
HA. Statistics
HB. Economic Theory. Demography
HC. Economic History and Conditions
HD. Industries. Land Use. Labor
HE. Transportation and Communications
HF. Commerce
HG. Finance
HM. Sociology (general)
HQ. The Family. Marriage. Woman
HV. Social Pathology. Social and Public Welfare. Criminology
HX. Socialism. Communism. Anarchism
J. Political Science
JA. Political Science (general)
JC. Political Theory
JK. Political institutions and public administration-United States
JN. Political institutions and public administration-Europe
JZ. International Relations
K. Law
K. Law (general)
KF. Law of the United States
L. Education
L. Education (general)
LA. History of Education
LB. Theory and Practice of Education
LC. Special Aspects of Education
M. Music
ML. Literature on Music
N. Fine Arts
N. Visual Arts
NA. Architecture
ND. Painting
NE. Print Media
P. Language and Literature
P. Philology. Linguistics
PA. Greek Language and Literature. Latin Language and Literature
AC. Collections. Serials. Collected Works
AE. Encyclopedias
AG. Dictionaries and other general reference works
AI. Indexes
AM. Museums
AN. Newspapers
AP. Periodicals
AS. Academies and Learned Societies
AY. Yearbooks, Almanacs, Directories
AZ. History of Scholarship and Learning. Humanities
B. Philosophy. Psychology. Religion
B. Philosophy (General)
BD. Speculative Philosophy
BF. Psychology
BJ. Ethics
BL. Religions. Mythology. Rationalism
BM. Judaism
BP. Islam. Bahaism. Theosophy, etc.
BQ. Buddhism
BR. Christianity
BS. The Bible
BX. Christian Denominations
C. Auxiliary Sciences of History
CS. Genealogy
CT. Biography
D. History: General and Old World
D. History (General)
DA. Great Britain and Ireland
DC. France
DD. Germany
DE. History of the Greco-Roman World
DF. Greece
DG. Italy
DS. Asia
DT. Africa
DU. Oceania
E. America: History
F. America: Local History
G. Geography. Anthropology. Recreation
G. Geography (General)
GB. Physical Geography
GC. Oceanography
GE. Environmental Sciences
GN. Anthropology
GR. Folklore
GV. Recreation. Leisure
H. Social Sciences
H. Social Sciences (general)
HA. Statistics
HB. Economic Theory. Demography
HC. Economic History and Conditions
HD. Industries. Land Use. Labor
HE. Transportation and Communications
HF. Commerce
HG. Finance
HM. Sociology (general)
HQ. The Family. Marriage. Woman
HV. Social Pathology. Social and Public Welfare. Criminology
HX. Socialism. Communism. Anarchism
J. Political Science
JA. Political Science (general)
JC. Political Theory
JK. Political institutions and public administration-United States
JN. Political institutions and public administration-Europe
JZ. International Relations
K. Law
K. Law (general)
KF. Law of the United States
L. Education
L. Education (general)
LA. History of Education
LB. Theory and Practice of Education
LC. Special Aspects of Education
M. Music
ML. Literature on Music
N. Fine Arts
N. Visual Arts
NA. Architecture
ND. Painting
NE. Print Media
P. Language and Literature
P. Philology. Linguistics
PA. Greek Language and Literature. Latin Language and Literature
PE.
English Language
PG. Slavic Languages. Baltic Languages. Albanian Language
PJ. Oriental Philology and Literature
PL. Languages of Eastern Asia, Africa, Oceania
PN. Literature (General)
PQ. French Literature - Italian Literature - Spanish Literature - Portuguese Literature
PR. English Literature
PS. American Literature
PT. German Literature
Q. Science
Q. Science (general)
QA. Mathematics
QB. Astronomy
QC. Physics
QD. Chemistry
QE. Geology
QH. Natural History
QK. Botany
QL. Zoology
QM. Human Anatomy
QP. Physiology
R. Medicine
R. Medicine
S. Agriculture
S. Agriculture (general)
SB. Plant Culture
T. Technology
T. Technology (general)
TC. Hydraulic Engineering
TD. Environmental Technology
TK. Electrical Engineering
TL. Motor Vehicles. Aeronautics. Astronautics
TP. Chemical Technology
TX. Home Economics
U. Military Science
U. Military Science (General)
V. Naval Science
VK. Navigation
Z. Bibliography. Library Science. Information Resources
Z. Books (general). Libraries. Bibliography
ZA. Information Resources (general)
PG. Slavic Languages. Baltic Languages. Albanian Language
PJ. Oriental Philology and Literature
PL. Languages of Eastern Asia, Africa, Oceania
PN. Literature (General)
PQ. French Literature - Italian Literature - Spanish Literature - Portuguese Literature
PR. English Literature
PS. American Literature
PT. German Literature
Q. Science
Q. Science (general)
QA. Mathematics
QB. Astronomy
QC. Physics
QD. Chemistry
QE. Geology
QH. Natural History
QK. Botany
QL. Zoology
QM. Human Anatomy
QP. Physiology
R. Medicine
R. Medicine
S. Agriculture
S. Agriculture (general)
SB. Plant Culture
T. Technology
T. Technology (general)
TC. Hydraulic Engineering
TD. Environmental Technology
TK. Electrical Engineering
TL. Motor Vehicles. Aeronautics. Astronautics
TP. Chemical Technology
TX. Home Economics
U. Military Science
U. Military Science (General)
V. Naval Science
VK. Navigation
Z. Bibliography. Library Science. Information Resources
Z. Books (general). Libraries. Bibliography
ZA. Information Resources (general)
A. Universal Decimal Classification
UDC
merupakan bagan klasifikasi seluruh ilmu pengetahuan manusia. Ia dapat
digunakan untuk mengelompokkan ilmu pengetahuan terekam, katalog, indeks, dan
karya lain yang berujud literatur, baik yang tercetak maupun yang bukan
tercetak. Ia memungkinkan dapat menyusun dengan cara tertentu subjek khusus
secara bersama-sama serta semua informasi dengan cepat dapat ditempatkan secara
tepat dan cepat, termasuk juga dalam penelusurannya.
UDC
dikembangkan oleh Bibliografer Belgia yang bernama Paul Otlet dan Henri la
Fontaine pada akhir abd ke-19. Klasifikasi ini juga didasari atas DDC, tetapi menggunkan
tanda untuk mengidentifikasi aspek-aspek khusus dari suatu subyek dan hubungan
antar subyek.
UDC
merupakan model klasifikasi khusus yang sangat cocok untuk digunakan oleh para
ahli di bidang-bidang tertentu secara lebih mendalam. Hubungan-hubungan antar
subjek yang khusus dimungkinkan juga dikembangkan melalui penerapan sistem
klasifikasi UDC ini, sehingga dengan demikian penerapannya diharapkan menjadi
semakin berkembang, meluas sesuai dengan beragamnya bidang minat para ahli.
Universal
Decimal Classification merupakan skema klasifikasi yang bisa diterapkan dalam
seluruh bidang ilmu pengetahuan atau perwakilan pengetahuan. DDC ini menawarkan
suatu truktur yang logis untuk mengindeks dan mewakili konsep, informasi atau
pengetahuan terekam dalam bentuk apapun atau disimpan dalam jenis/media apapun.
Pengetahuan dibagi menjadi 10 kelas, yang tiap kelas dibagi lagi menjadi bagian
yang lebih rinci. Struktur klasifikasi ini merefleksikan disiplin-disiplin ilmu
yang tradisional yang sudah familiar tetapi harus selalu dilakukan kontrol
untuk menjaga perkembangan pengetahuan.
UDC atau
Klasifikasi Persepuluhan Universal merupakan perluasan dari klasifikasi DDC,
klasifikasi ini didesain untuk melakukan pengindeksan subjek tentang semua
cabang kepustakaan, dengan mengkhususkan kelas menggunakan notasi persepuluhan.
Divisi subjek yang lebih luas sama dengan notasi DDC, namun pada notasi
perinciannya, UDC menggunakan alat-alat penyatu (sintesis), sehingga telah jauh
dari notasi asalnya yaitu DDC. UDC terbit pertama kali pada tahun 1899 di
Prancis dengan nama Manuel du Repertoire Universel Bibliographique, yang
kemudian dengan bantuan Federation Internationale de Documentation, diperinci
lagi dan diterbitkan dalam berbagai bahasa. UDC memiliki lebih dari seratus
ribu divisi pada tabel utama (bagan utama), sehingga lebih memungkinkan untuk
mengklasifikasi dokumen dengan sangat rinci.
Prinsip-prinsip
UDC mempunyai prinsip-prinsip dasar yaitu:
UDC mempunyai prinsip-prinsip dasar yaitu:
1. Mendasarkan klasifikasinya atas
analisis isi gagasansehingga konsep-konsep yang saling berkaitan terkumpul
2. UDC merupakan sistem klasifikasi yang
menyeluruh.
3. UDC merupakan sistem klasifikasi
desimal yang dibentuk atas prinsip kerja dari yang umum kepada yang khusus
Tiga komponen penting dalam UDC
Terdapat tiga bagian penting dalam
klasifikasi UDC ini, yaitu :
Pertama : Bagan atau tabel UDC mendaftar 10
kelas utama mulai dari angka 0 untuk ilmu pengetahuan yang umum dan sembilan
kelompok lainnya yang diwakili dengan angka 1 hingga 9. Kelas-kelas utama UDC
adalah sebagai berikut:
0. Generalia, karya-karya umum
1. Filsafat, metafisika, psikologi
2. Agama, teologi
3. Ilmu-ilmu sosial
4. Bahasa, sekarang tidak digunakan
5. Ilmu-ilmu murni, matematika, dan
pengetahuan alam
6. Ilmu-ilmu terapan, kedokteran,
teknologi
7. Kesenian, rekreasi, permainan, olah
raga
8. Kesusastraan, sastra, filologi,
linguistik, dan bahasa
9. Geografi, biografi, sejarah.
Kedua : Tabel pembantu/tambahan, merupakan
tabel-tabel yang mendaftar notasi tambahan umum dan khusus serta tanda
penghubung/perluasan yang dapat ditambahkan pada tiap notasi utama sesuai
keperluan. Notasi dan tanda dalam tabel ini tidak dapat berdiri sendiri, tetapi
harus selalu dicantumkan /ditambahkan pada notasi pokok yang terdaftar pada
tabel utama (kelas utama). Tabel ini terdiridua macam kategori yaitu, tambahan
umum (common auxiliaries) yang bisa diterapkan pada semua kelas; dan yang kedua
adalah tambahan khusus (special auxiliaries) yang mempunyai makna berbeda
dengan yang pertama, dan hanya bisa diterapkan pada bidang-bidang yang tertentu
saja. Notasi dan tanda tambahan tersebut terdiri sebagai berikut :
+
tanda
tambahan dan perluasan, digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih subjek
yang berbeda
/
tanda
yang digunakan untuk menggabungkan nomor-nomor UDC yang berurutan guna menunjukkan
tajuk yang lebih luas
:
dan : : tanda yang menghubungkan
dua notasi kelas, digunakan untuk menunjukkan dua subjek atau lebih di dalam
bagan dengan tujuan untuk membentuk notasi yang paling spesifik
[
] tanda
yang digunakan untuk menunjukkan hubungan subordinasi
=
tanda
yang menunjukkan bahasa yang berarti menunjukkan suatu dokumen yang ditulis
dalam bahasa tertentu
(0....)
tanda yang menunjukkan
bentuk penyajian
(1)
sd (9) tanda yang menunjukkan
petunjuk tempat, merupakan nomor-nomor geografi yang bisa digunakan pada Dewey,
namun tanpa angka awal 9, dan digunakan di dalam kurung
(=....)
tanda yang menunjukkan ras
dan kebangsaan
”.......”
tanda yang menunjukkan waktu
A-Z,I,II,III
Spesifikasi alfabetis dan non-UDC
untuk mempertajam subyek
.00..... tambahan untuk menyatakan sudut
pandang subyek
-0/-9,.0
dan ’...... subdivisi tambahan/khusus
Dan ketiga : Indeks Subyek
Alfabetis, terdiri dari subyek-subyek verbal yang disusun berdasrkan abjaddan
mengacu kepada nomer kelas pada bagan utama. Fungsinya untuk menunjukkan notasi
kelas dalam suatu subyek dalam tabel utama UDC.
Tiga segi dasar dari UDC yang secara langsung dapat dikenali atau dijejaki melalui alat pengingat atau alat tiruan lainnya dan yang pertama dikenalkan dalam sistem DC adalah:
Tiga segi dasar dari UDC yang secara langsung dapat dikenali atau dijejaki melalui alat pengingat atau alat tiruan lainnya dan yang pertama dikenalkan dalam sistem DC adalah:
1) Common Auxiliaries (pembantu umum)
yang dengan jelas dapat memperpanjang gagasan yang mendasari divisi geografi
dan bentuk DDC, misalnya seperangkat divisi berulang di seluruh bidang ilmu
pengetahuan
2) Special Auxiliaries (pembantu
khusus), merupakan perpanjangan gagasan-gagasan DDC dari seperangkat konsep yang
berulang pada subjek-subjek khusus, misalnya divisi linguistik di bawah setiap
bahasa
3) Hubungan bersama antara nomor-nomor
kelas utama dengan memakai tanda titik dua atau kolon (:), diberi petunjuk
Devide like... pada DC,
Penggunaan
lambang tersendiri guna mengenal prinsip-prinsip divisi. Angka 0 pada DC umumnya mempunyai arti bahwa
subjek yang diwakili oleh angka yang mendahuluinya sekarang dibagi oleh bentuk
penyajian (form of presentation) Demikian pula angka 0 yang mengikuti angka
geografis yang hampir selalu memperkenalkan periode sejarah di tempat itu.
Nomor kelas yang berbentuk demikian lebih luwes daripada nomor desimal
sederhana yang terdapat di dalamnya bisa dikembangkan menjadi lebih dari satu
titik.
UDC
merupakan struktur notasi yang lebih mampu mengembangkan konsep atau
subyek-subyek tertentu secara lebih luas, bukan sekadar membagi kelas
berdasarkan sistem desimal atau ke dalam sembilan kelas tadi seperti yang
terjadi pada DDC. Di sini kesan subordinasi dan koordinasi dalam kelas-kelas tertentu
sering dikorbankan. Jika suatu subjek lebih dari sembilan kelas yang
ditampungnya, maka dilakukan berbagi nomor seperti misalnya 941 (Scotland) dan
941.5 (Ireland). Namun jika kurang dari sembilan subkelas yang ditampungnya
maka bisa dikembangkan melampaui sembilan kelas. Dengan cara demikian maka
dapat memperpendek panjang nomor kelas atau notasi yang dibuat, misalnya
592/595 yang berarti untuk invertebrata.
Berikut ini dicatat dua perubahan khusus yang terjadi pada DDC dan UDC:
Berikut ini dicatat dua perubahan khusus yang terjadi pada DDC dan UDC:
Pertama sebagai skema internasional, UDC
sekali-sekali menghilangkan kesan penekanan Amerika seperti yang terjadi pada
DDC, misalnya untuk notasi 329 (Political Parties). Pembagian tempat untuk
semua negara sama.
Kedua
Sementara itu, UDC bukan merupakan
gabungan dari sistem klasifikasi khusus. Ia menyediakan nomor-nomor khusus
untuk notasi sudut pandang (point of view number), yaitu suatu mekanisme yang
struktur skema umumnya bisa disetel atau diatur sesuai dengan kebutuhan
klasifikasi khusus.
Struktur dan notasi
Dalam ilmu perpustakaan ilmu
pengetahuan universal dianggap sebagai satu kesatuan (unity), dan dikelompokkan
dalam sepuluh cabang utama, yang ditunjukkan ke dalam pecahan desimal sebagai
berikut:
0. Karya umum: metodologi, dokumentasi,
koleksi, informasi, script, recordings
1. Filsafat, metafisik, logika, etika,
psikologi
2. Agama, teologi
3. Ilmu-ilmu sosiah: statistika, hukum,
pendidikan, dll.
4. Fisiologi, bahasa
5. Ilmu-ilmu murni: matematika dan IPA
6. Ilmu-ilmu terapan: teknologi,
medisin
7. Kesenian: arsitektur, fotografi,
permainan, olah raga
8. Kesusastraan
9. Geografi, biografi, sejarah.
Pada dasar
pembentukan klasifikasi ini, notasi dibangun atas dasar pengembangan pecahan
persepuluhan yang terus- menerus dengan prinsip kerja mulai dari yang umum
kepada yang khusus. Dengan demikian, setiap konsep dalam bidang ilmu murni akan
diwakili oleh pecahan persepuluhan yang lebih luas dari .05 dan sedikit .06,
serta pembagiannya diteruskan kepada suatu tingkat yang di perlukan, seperti di
perlihatkan pada contoh berikut:
5 Ilmu murni: matematika dan IPA
51 Matematika
52 Astronomi, geodesi
53 Fisika,
mekanika
531 Mekanika
(of solid bodies)
531 7 Pengkuran besarnya geometrik dan mekanik
531 71 Pengkuran panjangnya, dimensi linear
532 Mekanika
cair.
dan seterusnya sesuai dengan keperluan. dan seterusnya yang digunakan untuk tabel-tabel utama atau bagan utama. Hanya apabila digunakan pola pembantu umum seperti .00 (titik kosong-kosong) dan pembantu khusus .0 (titik kosong pada tabel i dan k), atau beberapa maksud mnemonic lainnya seperti divisi paralel 91 dan pembantu-pembantu (4) dan (9), misalnya 91.44 yang berarti geografi Prancis, ini merupakan titik-titik yang berubah-ubah. Meskipun pada figur untuk notasi biasa tidak mengalami perubahan susunan tetapnya.
B. Klasifikasi Kolon (Colon
Classification)
Dr.
Ranganathan adalah seorang ahli matematika india yang belajar ilmu perpustakaan
di Inggris, yang kemudian terkenal sebagai pakar klasifikasi perpustakaan,
Colon diciptakan pada awal-awal tahun 1930-an dengan mengadaptasikan faset
sebagai istilah yang menunjukkan bagian-bagian yang lebih kecil/spesific.
Karya-karya Ranganathan tentang klasifikasi antara lain dapat disebutkan
seperti Prologomena to Library Classification (edisi ketiga tahun 1967);
Library Classification Fundamental and Procesure (1944); Elements of Library
Classification Classification (edisi ketiga tahun 1962); Classification and
Communication (1951); Depth Classification (1953); dan ratusan artikel mengenai
aspek- aspek tentang klasifikasi "faset" atau pengindeksan.
Disebut
Colon Classification karena skema ini menggunakan colons atau tanda titik dua,
tidak seperti dengan klasifikasi-klasifikasi yang bersifat enumeratif lainnya,
klasifikasi kolon merupakan bagan analitik-sintetik, yaitu dengan menganalisis
bidang subjek studi ke dalam unsur-unsur pokok atau faset-faset, caranya dengan
mendaftar sejumlah foci di dalam faset yang relevan untuk masing-masing kelas
utama Ranganathan memberikan 5 kategori fundamental (formula) yang dapat digunakan
untuk menggambarkan faset-faset dari suatu subyek, yang terkenal dengan formula
PMEST, yaitu :
• Personality
• Material
• Energy
• Space
• Time
Menurutnya proses klasifikasi koleksi
memerlukan 8 langkah, yaitu :
0 The
Raw Title, merupakan kalimat yang muncul pada halaman judul karya yang
diklasifikasi
1 The
Expressive Title, merupakan daftar judul yang didasarkan atas isi subyek yang
nyata dari karya
2 The
Kernel Title menyatakan bahwa the expressive title tersebut dalam inti yang
lebih rinci
3 The
Analyzed Title mengidentifikasi fungsi-fungsi dari tiap kernel atau elemen
4 The
Transformed Title menyusun kembali kernel-kernel dan label kedalam
rangkaian
yang berguna untuk pengguna
5 The
Title in Standard Terms proses menggantikan judul dengan terminologi yang diambil
dari sistem klasifikasi
6 The
Title in Kernel Numbers
7 The
Class Numbers
Analisis PMEST dapat diberikan
contoh seperti berikut :
A. Faset berdasarkan karakteristik
jenis
Perpustakaan
Perpustakaan umum
Perpustakaan khusus
Perpustakaan pribadi.
Berdasarkan pembagian yang lebih rinci (fokus) berdasarkan
karakteristik bahasa
Perpustakaan umum
Sastra jepang
Sastra indonesia
Klasifikasi membolehkan interpolasi
subyek atau topik-topik baru dengan mudah dalam bagan umum. Sebagai pengganti daftar
subjek-subjek dan subdivisinya seperti yang sudah dilakukan oleh bagan
klasifikasi linear lainnya, maka klasifikasi kolon mendaftar sejumlah foci di
dalam faset yang relevan untuk masing-masing kelas utama yaitu :
• bagian pertama -
peraturan (rules);
• bagian kedua -
bagan klasifikasi;
•
bagian ketiga - bagan klasik dan
buku-buku suci dengan nama khusus.
Klasifikasi
kolon diperlengkapi dengan angka-angka mnemonik dan alat-alat notasi lainnya.
Berikut adalah alat-alat yang umum dari Ranganathan: Angka 2 untuk dua dimensi,
bentuk, struktur, konstitusi, dll. Angka "3" digunakan untuk panas,
patologi, penyakit, dsb. Angka "5" digunakan untuk estetika, emosi,
dsb. Angka "6" digunakan untuk keuangan, uang, dsb. Klasifikasi kolon
juga mempunyai sejumlah alat subjek dan abjad.
Perlengkapan atau alat subjek (serupa dengan catatan "devide like")
terdiri dari penggunaan nomor-nomor kelas yang sesuai bagi formasi atau
subdivisi kelas atau subjek. Sedangkan perlengkapan abjad terdiri atas
penggunaan angka pertama atau dua angka pertama huruf awal nama-nama diri
(proper name), nama dagang, dan tata nama teknis tertentu. Perlengkapan
kronologis sebagaimana telah kita lihat pada kesusastraan, mengkhususkan suatu
fokus baru dengan memakai tanggal di mana pengarang ditunjuk oleh tanggal
lahirnya.
Klasifikasi kolon menggunakan tanda yang sangat beragam.
Kelas-kelas utamanya ditunjukkan oleh huruf-huruf kapital, sedangkan angka arab
digunakan untuk divisi faset-fasetnya; dan huruf-huruf kecil digunakan untuk
bentuk-bentuk bibliografi umum dan divisi subjek, dan yang lainnya. Di samping
simbol-simbol yang menunjukkan kelas-kelas pada foci di dalamnya, ada beberapa
simbol penghubung (indicator facet), seperti (P) yang dimasukkan oleh suatu
koma, (M) oleh semikolon atau tanda titik-koma, (E) oleh kolon, (S) oleh titik,
dan (T) oleh tanda petik, sehingga notasinya menjadi panjang dan kompleks.
Di samping itu, terdapat empat
indeks yang dirujukkan ke bagan, tapi tidak mudah menggunakannya, sehingga
klasifikasi ini tidak banyak digunakan, meskipun di India sendiri.
Bagan Klasifikasi Colon :
A
Generalia
1
Universe of Knowledge
2
Library
Science
3
Book science
4
Journalism
B
Mathematics
B1
Arithmetic
B13
Theory of numbers
B2
Algebra
B23
Algebraic equations
B25
Higher Algebra
B3
Analysis
B33
Differential Equations
[equation] , [degree] , [order] : [problem]
B331,1,2:1
Numerical solutions (:1) of ordered (331) linear (,1) second order (,2)
differential
equations
B37
Real Variables
B38
Complex Variables
B4
Other Methods
B6
Geometry
B7
Mechanics
B8
Physico-Mathematics
B9
Astronomical
Mathematics
C
Physics
C1
Fundamentals of
Physics
C2
Properties of
Matter
C3
Sound
C4
Heat
C5
Light and
Radiation
C6 Electricity
C7 Magnetism
C8 Cosmic Hypothesis
D Engineering
E Chemistry
facets
:1 General Chemistry
:2 Physical Chemistry
:3 Analytical Chemistry
:33 Qualitative Chemistry
:34 Quantitative Chemistry
:35 Volumetric Chemistry
:4 Synthetic Chemistry
:5 Extraction Chemistry
E1 Inorganic Chemistry
E10 Group 0
E11 Group 1
E110 Hydrogen
E1109 Lithium
E111 Sodium
E2 Hydroxl (Base)
E3 Acid
E4 Salt
E5 Organic Substance
F Technology
G Biology
H Geology
H1 Mineralogy
H2 Petrology
H3 Structural Geology
H4 Dynamic Geology
H5 Stratigraphy
H6 Paleontology
H7 Economic Geology
H8 Cosmic Hypothesis
HX Mining
I Botany
J Agriculture
facets
:1 Soil
:3 Propagation
:4 Disease
:5 Development
:6 Breeding
:7 Harvest
:91 Nomenclature
:92 Morphology
:93 Physiology
:95 Ecology
material facets
,2 Bulb
,3 Root
,4 Stem
,5 Leaf
,6 Flower
,7 Fruit
,8 Seed
,97 Whole Plant
J1 Horticulture
J2 Feed
J3 Food
J4 Stimulant
J5 Oil
J6 Drug
J7 Fabric
J8 Dye
K Zoology (same facet schedule as I Botany)
KZ Animal Husbandry (same facet schedule as I Botany)
L Medicine [organ]:[problem],[cause]:[handling]
LZ3 Pharmacology [substance].[action],[organ]
LZ5 Pharmacopoeia
M Useful arts
M7 Textiles [material]:[work]
Ð Spiritual experience and mysticism [religion],[entity]:[problem]
N Fine arts
NA Architecture [style] , [utility] , [part] : [technique]
ND Sculpture [style] , [figure] ; [material] : [technique]
NN Engraving
NQ Painting [style] , [figure] ; [material] : [technique]
NR Music [style] , [music] ; [instrument] : [technique]
O Literature
P Linguistics
Q Religion
R Philosophy
S Psychology
T Education
U Geography
V History
W Political science
X Economics
Y Sociology
Z Law
Kelebihan :
Pembagian subkelas pada Colon Classification berdasarkan metode pembagian faset PMEST lebih menghasilkan pengelompokan subyek secara terperinci dan lebih detail sehingga precisi untuk mendapatkan koleksi dengan subyek tertentu lebih mudah.
Kekurangan
Colon Classification tidak memiliki/menyediakan nomor klasifikasi yang siap pakai atau bersifat enumerative sehingga pustakawan harus menentukan sendiri nomor kelas untuk menandai analisisnya.
C6 Electricity
C7 Magnetism
C8 Cosmic Hypothesis
D Engineering
E Chemistry
facets
:1 General Chemistry
:2 Physical Chemistry
:3 Analytical Chemistry
:33 Qualitative Chemistry
:34 Quantitative Chemistry
:35 Volumetric Chemistry
:4 Synthetic Chemistry
:5 Extraction Chemistry
E1 Inorganic Chemistry
E10 Group 0
E11 Group 1
E110 Hydrogen
E1109 Lithium
E111 Sodium
E2 Hydroxl (Base)
E3 Acid
E4 Salt
E5 Organic Substance
F Technology
G Biology
H Geology
H1 Mineralogy
H2 Petrology
H3 Structural Geology
H4 Dynamic Geology
H5 Stratigraphy
H6 Paleontology
H7 Economic Geology
H8 Cosmic Hypothesis
HX Mining
I Botany
J Agriculture
facets
:1 Soil
:3 Propagation
:4 Disease
:5 Development
:6 Breeding
:7 Harvest
:91 Nomenclature
:92 Morphology
:93 Physiology
:95 Ecology
material facets
,2 Bulb
,3 Root
,4 Stem
,5 Leaf
,6 Flower
,7 Fruit
,8 Seed
,97 Whole Plant
J1 Horticulture
J2 Feed
J3 Food
J4 Stimulant
J5 Oil
J6 Drug
J7 Fabric
J8 Dye
K Zoology (same facet schedule as I Botany)
KZ Animal Husbandry (same facet schedule as I Botany)
L Medicine [organ]:[problem],[cause]:[handling]
LZ3 Pharmacology [substance].[action],[organ]
LZ5 Pharmacopoeia
M Useful arts
M7 Textiles [material]:[work]
Ð Spiritual experience and mysticism [religion],[entity]:[problem]
N Fine arts
NA Architecture [style] , [utility] , [part] : [technique]
ND Sculpture [style] , [figure] ; [material] : [technique]
NN Engraving
NQ Painting [style] , [figure] ; [material] : [technique]
NR Music [style] , [music] ; [instrument] : [technique]
O Literature
P Linguistics
Q Religion
R Philosophy
S Psychology
T Education
U Geography
V History
W Political science
X Economics
Y Sociology
Z Law
Kelebihan :
Pembagian subkelas pada Colon Classification berdasarkan metode pembagian faset PMEST lebih menghasilkan pengelompokan subyek secara terperinci dan lebih detail sehingga precisi untuk mendapatkan koleksi dengan subyek tertentu lebih mudah.
Kekurangan
Colon Classification tidak memiliki/menyediakan nomor klasifikasi yang siap pakai atau bersifat enumerative sehingga pustakawan harus menentukan sendiri nomor kelas untuk menandai analisisnya.
C. Klasifikasi Ekspansif
Klasifikasi
Ekspansif, sebagaimana Klasifikasi Desimal dari Dewey, adalah hasil penemuan
dari pelopor perpustakaan. Walaupun Charles Ammi Cutter (1837-1903) 15 tahun
lebih tua dari Melvil Dewey (1851-1931), namun membutuhkan waktu 15 tahun lebih
lama untuk mempublikasikan gagasannya dalam skema klasifikasi. Keduanya
merancang sistemnya sebagai upaya praktis untuk mengorganisasikan
koleksi-koleksi yang mereka ketahui dan mereka layani.
Pada tahun
1876 ketika Dewey memperkenalkan klasifikasi persepuluhannya, Charles A. Cutter
memulai kerja membuat sistem klasifikasi pada Boston Athenaeum. Cutter
merencanakan bukan saja klasifikasi pengetahuan, tetapi juga suatu yang praktis
bagi penyusunan buku-buku. Ide dasar dari klasifikasi ekspansif adalah
menyediakan bagan klasifikasi berurutan, yang masing-masing bagan merupakan
perluasan dari bagan sebelumnya. Garis besar bagan klasifikasi ini pertama kali
diterbitkan sebagai suatu artikel, dan terakhir sebagai publikasi terpisah yang
diberi judul "Expansive Classification" (klasifikasi ekspansif atau
klasifikasi perluasan). Part I: The First Size Classification (Boston, C.A.
Cutter, 1891-1893).
Garis
besar klasifikasi pada awalnya terdiri dari delapan belas kelas utama, dan yang
masih belum sempurna ini dimaksudkan untuk suatu perpustakaan yang sangat
kecil. Dalam pengarahannya (Introduction to the Smallest Library), Cutter
menyarankan agar perpustakaan kecil memulai penyusunan koleksinya dengan cara
yang sistematis, tanpa menrusak susunan koleksi yang sudah ada.Cuttermembagi
susunan koleksi menjadi 8 cluster seperti berikut :
A Karya-karya
umum dan karya-karya referens, yang meliputi beberapa seksi berikut, dan dengan
begitu tidak dapat memasuki yang lain
B Filsafat
dan agama
E Biografi
F Sejarah,
geografi, dan perjalanan
H Ilmu-ilmu
sosial
L Ilmu-ilmu
sosial
Y Bahasa
dan kesusastraan
YF Fiksi
Masing-masing kelas disusun secara
alfabetis menurut nama pengarang, kecuali pada biografi yang harus disusun
berdasarkan subjek, yaitu nama-nama (orang) yang dibicarakan. Pada seksi
biografi dan fiksi, dan di semua kelas di perpustakaan, yang diperkirakan
tumbuh dengan cepat, guna membedakan nama pengarang yang nama keluarganya
dimulai dengan huruf yang sama, maka ditambahkan satu tanda (figure) yang
diambil dari tabel susunan alfebtis dari Cutter, yaitu metode yang dipakai
untuk tujuan pengembangan.
Pada klasifikasi kedua (untuk
perpustakaan yang sudah tumbuh lebih besar), Cutter telah memperkenalkan 15
kelas utama. G untuk geografi dan perjalanan; L untuk ilmu-ilmu fisika; M untuk
sejarah alamiah, dsb.
Klasifikasi ketiga melengkapi semua
kecuali ”P- vertebrata” sebagai dasar dari 26 divisi, dan memisahkan Agama dari
Filsafat, memindahkannya ke dalam sustu sub kelas kedua dengan dobel huruf.
Klasifikasi keempat mensubdivisi 12
kelas utama untuk pertama kalinya, meningkatkan sub kelas dengan dobel huruf menjadi
50.
Klasifikasi kelima memperkenalkan
kelas 26 single-huruf dari ”P-vertebrata”, dan mensubdivisi semua kelas sisanya
yang tidak terdivisikan, menggunakan banyak triple-huruf dan sedikit bagian
dari empat kali-huruf.
Klasifikasi keenam tidak memperkenalkan
teknik baru, hanya ekspansi baru terhadap kelas dan subkelas yang sudah ada.
Klasifikasi ketujuh dipublikasikan
ke dalam 18 bagian, diperbaiki dan di beberapa bagian dikembangkan oleh William
Parker Cutter setelah pendahulunya meninggal.
Dalam menyusun kelas-kelas utama, Cutter menuntut untuk mengikuti urutan evolusioner dan historis. Dan ini penting untuk dicatat bahwa kerangka umum klasifikasi Library of Congress erat kaitannya dengan bagan dari Cutter.
Dalam menyusun kelas-kelas utama, Cutter menuntut untuk mengikuti urutan evolusioner dan historis. Dan ini penting untuk dicatat bahwa kerangka umum klasifikasi Library of Congress erat kaitannya dengan bagan dari Cutter.
Perbandingan bagan klasifikasi:
EKSPANSIF LIBRARY OF CONGRESS
A Karya-karya umum A Karya-karya umum
B Filsafat, agama B Filsafat, agama
C Agama Yahudi dan Kristen C Sejarah ilmu-ilmu pembantu
D Sejarah gerejawi D Sejarah dan topografi (kecuali Amerika)
E Biografi E-F Amerika
G Geologi G Geografi, antropologi
H Ilmu-ilmu sosial H Ilmu-ilmu sosial
I Demotic, sosiologi
J Ilmu politik J Ilmu politik
K Hukum K Hukum
L Ilmu alam L Pendidikan
M Sejarah alamiah M Musik
N Botani N Seni murni
O-P Zoologi P Bahasa dan kesusastraan
Q Kedokteran Q Sains
R Teknologi R Kedokteran
S Engineering, mesin S Pertanian
T Engineering, mekanik T Teknologi
U Seni tempur dan pengawet U Ilmu kemiliteran
V Seni atletik, rekreatif V Ilmu kelautan
W Seni murni
X Filologi
Y Kesusastraan
Z Seni buku Z Ilmu perpustakaan dan bibliografi
Seperti halnya pada bagan
klasifikasi lain, Cutter membuat ketentuan untuk divisi bentuk (sejumlah angka
dari 1-9; contoh: 1 = teori; 2 = bibliografi, dst.) yang bisa diterapkan pada
seluruh bagan.
Ciri-ciri lainnya misalnya adanya
suatu tabel lokalitas dengan dua pola notasi numerikal, yang terdiri atas satu
seri nomor (11-99), serta daftar negara dan tempat-tempat yang digunakan
terutama untuk divisi geografi dan sejarah. Jika, misalnya, 45 adalah angka
untuk England, dan D adalah sejarah gereja, maka susunan notasi D45 adalah
untuk sejarah gereja di Inggris (England). Dengan begitu maka susunan dalam
klasifikasi ekspansif merupakan klasifikasi campuran, yang terdiri atas
huruf-huruf kapital (kelas dasar), huruf-huruf kapital kecil (untuk subjek),
dan tanda-tanda (figur-figur). Ringkasan notasi Cutter pada awal perluasannya
pada dasarnya bisa diterapkan di seluruh bagan klasifikasi.
Dikutipkan dari kata pendahuluannya
sebagai berikut (lihat Buchanan, 1979): Klasifikasi terdiri atas dua bagian: 1)
Tanda kelas (class mark) yang menunjukkan buku tersebut untuk kelas apa, dan 2)
Tanda buku (book mark) yang membedakan buku tersebut dengan buku lain dalam
kelas yang sama. Tanda kelas dalam seri klasifikasi yang dipasang di sini
adalah notasi pertama: sebuah huruf, yang bisa diikuti oleh sebuah atau
beberapa buah huruf apabila kelas itu suatu subjek (seperti misalnya sejarah,
filsafat, sains, dan seni), atau bentuk kesusastraan (sperti puisi, drama,
fiksi). Kemudian sebuah tanda tunggal (single figure) untuk membedakan buku
yang ditulis dalam bentuk tertentu (seperti kamus, ensiklopedia) dari
bentuk-bentuk lain pada kelas yang sama.
Selanjutnya dua tanda (two figures)
guna membedakan buku-buku yang berhubungan erat dengan tempat (seperti misalnya
Amerika, Afrika, Asia, dll.) dari karya-karya lain dalam kelas yang sama. Demikian
pendahuluan dari Cutter.
Contoh: F adalah nomor kelas untuk
sejarah, dan 30 adalah nomor tempat untuk Eropa. Oleh karena itu Gibbon's
(siamang) Decline and Fall of the Roman Empire, akan mempunyai nomor seperti
ini: F30.G35 (G35 adalah nomor pengarang untuk Gibbon).
Sejak kombinasi huruf-huruf tertentu
disediakan untuk subjek, maka kemungkinan Cutter menyediakan atau memberikan
suatu notasi singkat untuk aspek-aspek tertentu pada disiplin khusus. Contoh:
analisa kimia. LOS (L = sains dan seni: LO = kimia; LO = analisa, kimia).
Sayang, seperti sudah disebutkan di muka bahwa bagan klasifikasinya belum lengkap,
dan Cutter meninggal sebelum klasifikasi ekspansifnya yang ketujuh diterbitkan.
Sekalipun demikian, banyak segi-segi terpentingnya yang akhir-akhir ini
digunakan dalam formulasi klasifikasi Library of Congress.
Di Indonesia, tampaknya model sistem klasifikasi ekspansif dari Cutter ini tidak atau belum ada yang menggunakannya, juga di banyak perpustakaan yang ada di dunia. Hal ini disebabkan karena sistem klasifikasi ini belum lengkap. Meskipun demikian, prinsip-prinsip klasifikasi Cutter ini banyak mengundang masalah yang perlu dianalisis untuk bahan penelitian di bidang ini secara lebih baik.
Di Indonesia, tampaknya model sistem klasifikasi ekspansif dari Cutter ini tidak atau belum ada yang menggunakannya, juga di banyak perpustakaan yang ada di dunia. Hal ini disebabkan karena sistem klasifikasi ini belum lengkap. Meskipun demikian, prinsip-prinsip klasifikasi Cutter ini banyak mengundang masalah yang perlu dianalisis untuk bahan penelitian di bidang ini secara lebih baik.
Daftar Pustaka
Hamakonda, Towa dan J.N.B. Tairas. Pengantar Klasifikasi
Persepuluhan Dewey. Jakarta: BPK: Gunung Mulya, 1995
Sulistyo-Basuki. Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1991.
Wynar, Bohdan S. Introduction to Cataloging and
Classification. 6th Ed. Littleton : Libraries Unlimited, 1980
Taylor, Arlene G. The Organization of Information. Westport:
Libraries unlimited, 2004
http//LC
Classification\Library of Congress Classification - Wikipedia, the free
encyclopedia.htm
Suwarno, Wiji. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan. Jogjakarta:
Ar Ruzz Media, 2007
No comments:
Post a Comment
Leave a comment, please.......:)