Yanda... Bunda...
Tatkala hati menderu kesedihan
Jiwa merintihkan kepedihan
Jalan hidup yang ditempuh bukanlah pilihan,
Maka perasaan kasihlah yang menuntun
Kebahagiaanku taklah penting
Telah kureguk cintanya kala kecilku
Kini masa untuknya merenda hari tua nan damai
Jauh dari kepenatan dan keresahan
Yanda…… Bunda…..
Untukmu aku berjuang
Jasamu adalah utangku
Cintamu adalah pecutku
Kuingin Kau tersenyum bersirat bahagia
Tertawa kepuasan sendari bergumam “ tak payah kubesarkan kau”
Kini nikmatilah buah didikmu,
Puncak dari segala doa dan pengaharapanmu…
Akulah pengagum setiamu
Kan kukirim bunga merah tuk mewarnai hari senjamu
Setumpuk surat cinta di luang waktumu yang sendu
Syair dan puisi peneman tidurmu
Bunda…
Bunda…
Bunda…
Yanda…
You are my All…………
Jiwa merintihkan kepedihan
Jalan hidup yang ditempuh bukanlah pilihan,
Maka perasaan kasihlah yang menuntun
Kebahagiaanku taklah penting
Telah kureguk cintanya kala kecilku
Kini masa untuknya merenda hari tua nan damai
Jauh dari kepenatan dan keresahan
Yanda…… Bunda…..
Untukmu aku berjuang
Jasamu adalah utangku
Cintamu adalah pecutku
Kuingin Kau tersenyum bersirat bahagia
Tertawa kepuasan sendari bergumam “ tak payah kubesarkan kau”
Kini nikmatilah buah didikmu,
Puncak dari segala doa dan pengaharapanmu…
Akulah pengagum setiamu
Kan kukirim bunga merah tuk mewarnai hari senjamu
Setumpuk surat cinta di luang waktumu yang sendu
Syair dan puisi peneman tidurmu
Bunda…
Bunda…
Bunda…
Yanda…
You are my All…………
No comments:
Post a Comment
Leave a comment, please.......:)