Wednesday, March 27, 2013

KLASIFIKASI PERPUSTAKAAN



KLASIFIKASI PERPUSTAKAAN

BAB II
PEMBAHASAN

Klasifikasi merupakan kegiatan pengelompokan/menggolongkan bahan pustaka berdasar subyek atau isi pokok persoalan. Menurut Sulistyo Basuki (1991) klasifikasi berasal dari kata Latin "classis" atau proses pengelompokan, artinya mengumpulkan benda/entitas yang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama. Menurut Towa P. Hamakonda dan J.N.B. Tairas (1995) klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.
Dalam dunia perpustakaan terdapat dua macam/jenis notasi dasar sistem klasifikasi yaitu, notasi murni yang hanya menggunakan salah satu dari huruf, angka, atau tanda-tanda lain secara konsisten, dan notasi campuran. yang menggunakan dua simbol atau lebih, yaitu gabungan antara huruf dan angka.

Sistem Klasifikasi
Beberapa sistem klasifikasi perpustakaan dapat dibedakan menurut ciri pengelompokannya, yaitu :
1.      Klasifikasi Artifisial : pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri atau sifat-sifat lainnya
2.      Klasifikasi Utility :Pengelompokan bahan pustaka dibedakan berdasarkan kegunaan dan jenisnya.
3.      Klasifikasi fundamental: Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri subyek Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan sistem ini mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:
a)      Bahan pustaka yang subyeknya sama atau hampir sama, letaknya berdekatan.
b)      Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai koleksi yang dimiliki dengan melihat subyek mana yang lemah dan mana yang kuat.
c)      Memudahkan pemakai dalam menelusur informasi menurut subyeknya.
d)     Memudahkan pembuatan bibliografi menurut pokok masalah.
e)      Untuk membantu penyiangan atau weeding koleksi.

Klasifikasi fundamental banyak digunakan oleh perpustakaan besar maupun kecil. Dalam sistem tersebut buku dikelompokan berdasarkan subyek, seperti DDC, UDC LCC) sehingga memudahkan pemakai dalam menelusur suatu informasi.
Kriteria Skema Klasifikasi
Skema klasifikasi membutuhkan beberapa kriteria dasar, agar pengklasifikasian dapat berjalan dengan baik, yaitu :
1.      Bagan klasifikasi harus inklusif dan menyeluruh dan mencakup seluruh bidang pengetahuan manusia.
2.      Bagan klasifikasi harus sistematis. Ada hirarki dari subyek yang lebih luas kepada yang lebih rinci, akan tetapi juga bahwa subjek harus disusun dalam urutan yang sistematis dengan cara menempatkan secara bersama-sama subjek-subjek yang saling berkaitan.
3.      Bagan klasifikasi harus luwes (fleksibel) dan meluas, sehingga tambahan subjek-subjek baru bisa diselipkan ke dalamnya tanpa mengganggu rangkaian susunan klasifikasi.
Sejak diperkenalkannya sistem klasifikasi persepuluhan Dewey pada tahun 1876, pola penyusunan klasifikasi berdasar kelas dianggap sangat penting. Beberapa skema yang muncul setelah itu antara lain LCC, UDC, Colon Classification, Expansive Classification, Bibliographic Classification, dan lain sebagainya.
Beberapa jenis skema klasifikasi yang akan dipaparkan dalam tulisan ini adalah :
a)      Library of Congress Classification.
b)      Universal Decimal Classification
c)      Colon Classification
d)     Expansive Classification

A.    Library of Congress Classification
Library of Congress didirikan pada tahun 1800. Klasifikasi yang digunakan pada tahun tersebut menggunakan sistem klasifikasi berdasarkan ukuran koleksi, seperti ukuran folio, kuarto maupun octavo. Tetapi disebabkan pertumbuhan koleksi yang sangat cepat, hingga pada tahun 1812 mencapai 3.000 (tiga ribu) volume, mulai timbul permasalahan-permasalahan dalam identifikasi, sehingga kemudian dipandang perlu untuk mencari dan menemukan metode klasifikasi baru yang tepat. Saat itu solusi yang ditemukan adalah dengan mengadopsi sistem klasifikasi Bacon-d’Alembert seperti yang sejak tahun 1789 digunakan untuk katalogisasi perpustakaan Benjamin Frenklin. Karena perang pada tahun 1814 perpustakaan tersebut dibakar, sehingga sekitar 7000-an volume dijual ke Library of Congress. Yang unik adalah bahwa seluruh koleksi tersebut diolah, dikatalogisasi dan diklasifikasi sendiri, dengan menggunakan 44 kelas utama dan dibagi lagi berdasarkan interpretasi yang berbeda dengan system Bacon-d’Alembert diatas. System Bacon ini tetap dipakai oleh LC sampai akhir abad ke-19.
Klasifikasi Library of Congress adalah suatu sistem klasifikasi perpustakaan yang dikembangkan oleh Library of Congress. Klasifikasi ini banyak digunakan oleh perpustakaan riset dan akademis di Amerika Serikat. dan beberapa negara lainnya. Klasifikasi ini pada awalnya dikembangkan oleh Dr. Herbert Putnam. Pada tahun 1899 Putnam merupakan pustakawan baru LC, yang didesain untuk menanggapi/atau

Wahai Diriku....

Dzikir inilah yang setiap hari paling sering kita lafadzkan....

Suamiku....suamiku
Istriku.......istriku
Anakku......anakku
Hartaku.....hartaku
Pangkatku...pangkatku

Lalu mana....
Allah-ku......Allah-ku
Selamatkan aku...Selamatkanlah aku
Ampuni aku......Ampunilah aku


uje - - - huruf kecil saja