Pada
jaman dahulu teknik pengolahan madu masih dengan cara tradisional, dimana
sarang lebah diperas agar madu keluar. Perasan madu tersebut disaring sehingga
madu bisa menjadi jernih. Dengan adanya perkembangan jaman maka bisa diketahui
bahwa di dalam sarang lebah tersebut ada bahan-bahan yang ternyata berkhasiat
luar biasa dan mengandung khasiat dan manfaat yang menyembuhkan. Adapun
kandungan di dalam sarang lebah tersebut adalah:
Bee
Pollen
Merupakan
serbuka sari yang dibawa oleh lebah pada kantong kakinya, dimana lebah memiliki
semacam unsur sensor yang membuat lebah mengetahui serbuk sari yang sudah
matang untuk dibawa ke dalam sarang. Serbuk sari tersebut merupakan “roti
lebah” yang ternyata kaya akan kandungan protein dan asam amino. Bee Pollen
inilah yang membuat madu juga kaya akan kandungan enzim dan protein yang sangat
bermanfaat membantu enzim pencernaan dan merupakan bahan baku untuk pembentukan
sel inti (DNA). Sehingga sangat berguna untuk pemulihan kondisi sehabis sakit
dan meningkatkan kondisi tubuh dan stamina. Sehingga sangat bagus untuk para
atlet atau kita yang memiliki aktifitas tinggi.
Bee
Propolis
Merupakan
bahan pembentuk sarang lebah dimana lebah
mengambil getah pohon pinus-pinusan
lalu dicampurkan dengan enzim yang keluar dari perutnya. Mempunyai bahan aktif
Flavonoid, dimana merupakan suatu zat yang merupakaan antioksidan yang
berfungsi menetralisir radikal bebas yang merupakan racun dalam tubuh manusia.
Fungsi anti bakteri dan anti jamur merupakan pertahanan dasar lebah terhadap
koloni di dalam sarangnya berasal dari zat ini juga. Salah satu fungsi dari
antioksidan yang juga merupakan pertahanan dasr tubuh menjaga stabilitas
pertumbuhan sel yang tumbuh di luar kewajaran dan menuju keganasan seperti
kanker.
Propolis
antara lain berfungsi sebagai penguat struktur sarang, pereduksi getaran,
sistem pertahanan terhadap gangguan dari luar seperti serangga lain atau tikus,
pengendali parasit, dan pemroses sampah. Sampah? Ya. Lebah adalah hewan sangat
sadar akan arti pentingnya kebersihan. Keistimewaan lain dari lebah, selain
patuh kepada pemimpinnya (Ratu Lebah), juga mampu memandu rekan-rekannya
mendapatkan bunga bernektar, membangun sarang heksagonal yang efisien, memiliki
elektrostatis yang dapat menyedot serbuk sari dan mineral berbobot ringan, juga
memiliki kebiasaan untuk bolak-balik membuang sampah keluar dari sarangnya.
Tidak
semua sampah dapat dibuang, sebagian di antaranya haruslah didaur ulang di
dalam sangkar. Propolislah yang berfungsi sebagai pendaur ulang sampah,
kemampuan mengurai protein dan unsur organik di dalam tubuh penyusup
menunjukkan adanya aktivitas enzim protease yang cukup kuat di dalam propolis.
Ternyata selain memiliki enzim pengurai, propolis diduga pula memiliki zat
aktif anti jamur dan anti mikroba patogen. Karena itu, propolispun kemudian
termasuk unsur sarang lebah yang mengandung khasiat penyembuhan selain madu itu
sendiri. Hal inilah yang membuat madu mempunyai efek penguraian bahan-bahan
yang tidak berguna lagi dalam tubuh (detoksifikasi), seperti sisa asam urat dan
kolesterol yang menumpuk pada penderita kelainan metabolisme.
Royal
Jelly
Sering
kali disebut sebagai susu lebah, di mana larva lebah dberi makan oleh lebah
perawat (nurse bee) dengan royal jelly ini. Setiap larva lebah diberikan royal
jelly yang dihasilkan dari kelenjar hipofaringeal lebah perawat selama 3 hari
awal kehidupan mereka. Kecuali calon lebah ratu dimana mereka diberikan makan
royal jelly setiap harinya, hal inilah yang membuat lebah ratu memiliki umur
masa hidup jauh lebih panjang dari lebah biasa. Ternyata royal jelly ini
mempunyai kandungan zat-zat yang berfungsi memelihara dan meregenerasi sel.
Sehingga efek anti aging/awet muda pada madu diduga berasal dari cairan putih
ini.
Dikutip
dari :
Buku
The Miracle of Honey Tuntunan Rasulullah
saw dan Gaya Hidup Muslim. By dr. Tauhid Nur Azhar & Bambang Trim (terbitan
Illuminate, Surabaya)
No comments:
Post a Comment
Leave a comment, please.......:)