Friday, February 14, 2014

Membangun Rasa Percaya terhadap calon pemimpin.

        Rasa percaya adalah salah satu faktor yang paling penting dalam membangun hubungan profesional dan pribadi.
      
      Warren bennis dan Burt Nanus menyebut rasa percaya sebagai lem yang menyatukan pengikut dan pemimpin bersama-sama. Rasa percaya menyiratkan bahwa seseorang memiliki tanggung jawab dan memang bisa dipercaya. Lebih dari apapun juga, para pengikut ingin untuk percaya pada dan memercayai pemimpin mereka. Mereka ingin untuk mengatakan, suatu hari nanti aku ingin menjadi seperti dirinya. Jika mereka tidak memercayai anda, mereka tidak bisa mengatakan itu, orang pertama-tama harus memercayai anda terlebih dahulu sebelum mereka mengikuti kepemimpinan anda.

      Rasa percaya harus dibangun hari demi hari. Itu disebut sebagai konsistensi. Seorang pemimpin bisa menghianati rasa percaya itu dengan cara: melanggar janji, bergosip, menahan informasi, dan bermuka dua. Tindakan-tindakan ini menghancurkan lingkungan untuk rasa percaya yang dibutuhkan bagi pertumbuhan para calon pemimpin. Ketika seorang pemimpin melanggar rasa percaya itu, ia harus bekerja dua kali lebih keras untuk mendapatkannya kembali.

      Orang tidak akan mengikuti pemimpin yang tidak mereka percayai. Tanggung jawab sang pemimpin itulah yang secara aktif mengembangkan rasa percaya dari orang-orang yang ada di sekelilingnya di dalam dirinya. Rasa percaya dibagun atas banyak hal. Dalam Bahasa Inggris, percaya disebut juga dengan TRUST yang jika diakronimkan menjadi:

T  Time (waktu)
     Luangkan waktu untuk mendengarkan dan memberikan masukan atas prestasi seseorang. 

R  Respect (respek)
     Berikan penghargaan pada calon pemimpin dan mereka akan mengembalikannya dengan rasa percaya.

U  Unconditional possitive regard (penerimaan yang tanpa syarat)
     Tunjukkanlah penerimaan pada orang itu.

S   Sensitivity (kepekaan)
     Ketahuilah apa yang dibutuhkan dan dirasakan oleh calon pemimpin itu.

T  Touch (sentuhan)
     Berikanlah dukungan, jabatan tangan dan atau tepukan di pundaknya.

      Sekali seseorang memercayai pemimpinnya sebagai sebagai seorang manusia, merekan akan mampu untuk memercayai pemimpinnya.

No comments:

Post a Comment

Leave a comment, please.......:)

Wahai Diriku....

Dzikir inilah yang setiap hari paling sering kita lafadzkan....

Suamiku....suamiku
Istriku.......istriku
Anakku......anakku
Hartaku.....hartaku
Pangkatku...pangkatku

Lalu mana....
Allah-ku......Allah-ku
Selamatkan aku...Selamatkanlah aku
Ampuni aku......Ampunilah aku


uje - - - huruf kecil saja