Saturday, February 8, 2014

KEISTIMEWAAN LEBAH



LEBAH DAN KEISTIMEWAANNYA

Lebah, semut, dan laba-laba adalah tiga serangkai hewan yang menjadi sangat istimewa karena bersama lalat, nyamuk, dan belalang adalah hewan-hewan kecil yang namanya termaktub dalam Al-Qur’an. bila kita bicara tentang lebah maka tak pelak kita pun harus berbicara tentang  madu. Madu sudah dikenal sebagai minuman yang sangat bermanfaat sejak berabad-abad yang lalu. Hampir semua peradaban manusia mengenal khasiat madu. Budhisme dan Mesir kuno (pada zaman Fir’aun) adalah termasuk peradaban manusia pada era terdahulu yang telah mengenal kelebihan madu. Konon tokoh besar seperti Julius Cesar dan Aristoteles juga sangat menyukai madu sebagai minuman utama penjaga daya tahan tubuhnya.

Dalam postingan saya kali ini kita akan berbicara tentang Sang produsen Madu, yaitu Lebah. Lebah tergolong dalam ordo himenoptera, super famili Apoidea dan genus anthopila. Ukurannya amat bervariasi mulai dari yang sangat kecil (2,1 mm panjangnya) sampai dengan ukuran yang besar (sekitar 39 mm panjangnya).

Megachile Pluto. Lebah penghasil madu yang selama ini kita kenal adalah spesies Apis. Subspesies ataupun varietas dari Apis ini beragam berdasarkan kepada sebaran geografisnya. Kelompok lebah yang berada di belahan bumi utara meskipun bersaudara, memiliki sedikit perbedaan morfologi dengan kelompok yang terdapat di daerah tropis atau belahan bumi bagian selatan.

Ciri dari keluarga lebah pada umumnya adalah memiliki probosis atau belalai serangga yang panjang. Probosis panjang ini digunakan untuk menyedot nektar dari tumbuhan, khususnya tembuhan berbunga (angiospermae). Lebah yang biasa
memproduksi madu ini (apis) dikenal bersifat eusosial, karena memiliki sistem organisasi yang tertata rapi dan terdiri atas kelompok –kelompok yang memiliki pertalian saudara. Biasanya satu kelompok lebah dipimpin oleh seekor lebah ratu dan memiliki kelompok pekerja yang terdiri atas lebah-lebah betina keturunan sang ratu.

Secara anatomis lebah pekerja dilengkapi dengan kantong serbuk sari (polen) yang terdapat di daerah perut sebelah depan (ventral abdomen). Sementara secara fisiologis lebah pekerja dilengkapi dengan mekanisme untuk menghasilkan medan elektromagnetis statis (elektrostatik), yang menyebabkan serbuk sari dan unsur-unsur penting lain dalam mahkota bunga terbawa. Karena itulah, kandungan madu menjadi begitu beragam. Selain itu, Allah swt juga menganuhgerakan kemampuan luar biasa pada lebah pekerja seperti kemampuan untuk memandu jejak bagi kelompoknya guna mencapai daerah yang banyak tumbuhan bernektar sebagai bahan baku madu.

Apakah yang dimaksud dengan nektar? Nektar berasal dari bahasa Yunani yang acapkali diartikan sebagai “minuman para dewa”. Sebenarnya nektar adalah hasil metabolisme tumbuhan melalui proses forosintesis, berupa larutan kaya gula. Fungsi dari nektar sendiri sesungguhnya adalah sebagai “penarik” atau umpan bagi hewan-hewan yang membantu proses penyerbukan (polinasi). Selain sebagai penarik serangga polinasi, nektar juga dapat berfungsi sebagai herbisida, atau sebagai zat pencegah tumbuhnya tumbuhan-tumbuhan yang bersifat parasitik. Nektar ada yang diproduksi di daerah bunga (floral) dan ada pula yang di luar bunga (ekstra floral).

Jika nektar berfungsi sebgai penarik serangga polinasi, ada unsur penting lainnya yang harus diketahui jika ingin memahami karakter lebah dan madu, yaitu polen (serbuk sari).
Polen sebenarnya adalah sel sperma dari bunga pejantan (mikrogametofit) yang berperan dalam proses penyerbukan. Ada tumbuhan yang proses penyerbukannya tidak perlu dibantu serangga, dan ada pula yang sangat memerlukan bantuan serangga. Tumbuhan Anemofilus misalnya, serbuk sarinya akan beterbangan bila tertiup angin.

Serbuk sari jenis inilah yang biasanya menimbulkan reaksi alergi pada manusia. Akan tetapi, selain sifat alergeniknya, polen juga dikenal memiliki kemampuan untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Bahkan di Amerika Serikat polen juga telah diproduksi sebagai suplemen kesehatan.

Keistimewaan lebah tidak hanya tercermin melalui madunya, tetapi juga dapat dicermati disarangnya. Sarang lebah (honey comb) memiliki unit-unti yang menyerupai apartemen berbentuk heksagonal, sangat efisien dan simetris. Menurut hasil penelitian Jan Brozek diketahui behwa sarang lebah selalu dibangun dengan aksis horizontal dan memiliki sudut 9 sampai 14 derajat.

Sementara hasil penelitian geometrik lainnya yang dilakukan oleh D’Arcy Wentworth Thompson menunjukkan adanya kecenderungan lebah untuk mengulangi pola-pola pembetukan sarangnya. Kerekatan anatr ruang digambarkan oleh D’Arcy menyerupai proses pembentukan gelembung-gelembung sabun.

Secara keseluruhan gabungan dari unit-unit heksagonal itu akan membentuk  suatu bengunan geometrik trihedral, suatu bangunan yang ujungnya mirip piramid. Sudut puncaknya adalah 109 derajat. Untuk menambal celah-celah di antara ruang-ruang heksagonal sarang lebah itu digunakan lilin yang diproduksi dari sekitar 8,4 pound nektar yang dibawa. Selain itu, proses perkuatan dan penambalan sarang juga memanfaatkan produk residu yang disebut propolis.

Dikutip dari :

Buku The Miracle of Honey  Tuntunan Rasulullah saw dan Gaya Hidup Muslim. By dr. Tauhid Nur Azhar & Bambang Trim (terbitan Illuminate, Surabaya)





No comments:

Post a Comment

Leave a comment, please.......:)

Wahai Diriku....

Dzikir inilah yang setiap hari paling sering kita lafadzkan....

Suamiku....suamiku
Istriku.......istriku
Anakku......anakku
Hartaku.....hartaku
Pangkatku...pangkatku

Lalu mana....
Allah-ku......Allah-ku
Selamatkan aku...Selamatkanlah aku
Ampuni aku......Ampunilah aku


uje - - - huruf kecil saja