Saturday, February 15, 2014

Nasi Kuning

Hari minggu gini emang enaknya jalan-jalan keluar bareng keluarga or sibat en sobit. pasti seru banget bisa kumpul terus melancong ke bebrapa tempat wisata. tapi, kalo hujan deres gini mah, semua itu cuma jadi hayal-hayal babu aje. why? ya eyalah! siapa juga mau jalan kalo di luar hujannya deres gitu, yang ada basah kuyup terus meriang, hehehehehehe........

Option paling pas dalam kondisi uncomfort macem gini satu-satunya cuman nongkrong di rumah sambil mandang keluar jendela ngitungin jumlah tetes air hujan yang nempel di kaca jendela, hahahahahah......dramatis banget. tapi kalo aku mah lebih seneng guling-guling di bed sambil berbenam dalam selimut anget aku.

Tapi, baru mau ngelaksanain planning aku, nyokap udah manggil buat ikutan breakfast, ya elah, sarapan gitu or maem pagi deh.....hehehehe. menunya ajib neh, Nasi Kuning. Yups, Nasi Kuning yang emang kuning banget warna nasinya. Belum lagi lauknya, ikan haruan segar plus telur rebus utuh yang disiram dengan saus balado kental. Slurp, yummy. tumis tempe yang di potong-potong kecil memanjang dengan kolaborasi kacang panjang, terus ada mie gorengnya gitu yang kemudian ditaburin sama serundeng, kelapa sangrai dengan rasa yang alamaaaaaaakkkkkkkk, maknyuuusssss kata Pak Bondan mah......

Bicara pasal Nasi Kuning, siapa sih yang gak tau sama menu dengan bahan utama beras ini? Pastu deh semua paham bener gimana aduhai nikmatnya makanan yang khas buat sarapan satu ini. Hampir semua daerah di Indonesia, nasi kuning available banget. Makanan ini cukup populer seperti halnya nasi Gudeg Jogja, nasi Uduk, nasi Padang, nasi Pecel. Nah, Nasi Pecel biasanya selalu bersanding dengan Nasi Kuning. Para penjual nasi kuning biasanya menyandingkan nasi kuning dengan nasi pecel. Maklum, kedua makanan ini emang selalu bersaing memeikat hati para pencari menu sarapan pagi.

Sebenarnya Nasi Kuning adalah makanan khas
dari daerah Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan. Orang-orang Banjar yang pertama kali memperkenalkan jenis olahan beras satu ini. Kedatangan para transmigran dari Jawa dan perantau dari Sulawesi ke Kalimantan serta menyebarnya orang-orang Banjar ke hampir seluruh penjuru Benua Borneo membuat Nasi Kuning kemudian menjadi sangat dikenal. Apalagi rasanya yang sangat cocok dengan lidah kebanyakan masyarakat Indonesia.

Nasi Kuning dibuat dari beras yang diberi pewarna alami kunyit dan diberi beberapa lembar daun pandan ketika dimasak sebagai pemberi aroma sedap. Beras yang dipakai biasanya beras yang tidak terlalu pulen, melainkan beras yang memiliki tekstur agak "berhambur". Akan tetapi hal tersebut bukan sebuah keniscayaan, sebab beda pembuat beda selera, seperti orang-orang Bugis yang biasanya mengkombinasikan beras dengan sedikit ketan untuk mendapatkan tekstur yang lebih pulen. unsur kedua yang tak kalah pentingnya dan menjadi ciri khas adalah saus merahnya. Lauk ikan haruan atau ikan gabus yang menjadi lauk khas dan telur rebus dimasak dengan saus cabe yang kental. Agak mirip dengan masak Balado, tapi ini lebih berkuah. ornamen lain yang juga sama pentingnya adalah taburan kelapa serundeng yang beraroma jahe menjadikan makanan ini tak memiliki  padanan dengan makanan apapun juga.

Seiring dengan akulturasi kuliner dan perkembangan selera tiap orang/daerah, memberikan makanan ini berbagai macam sentuhan pelengkap. Ada yang menambahkan tumisan tempe kacang panjang, mie goreng, telur dadar dan sebagainya. Untuk urusan harga, jangan ditanya. Makanan satu ini masuk dalam ketegori makanan rakyat dan merakyat. Itu artinya makanan ini harganya amat sangat terjangkau. Harganya berkisar antara Rp 5.000,- hingga Rp 15.000,-. Beda penjual, beda tempat, beda daerah, beda lauk, beda harga. Umumnya dijual dengan harga Rp 10.000,-. Di Samarinda Seberang tempat tinggal aku, masih bisa ditemukan Nasi Kuning dengan harga Rp 5.000,- dengan lauk telur rebus atau ikan Gabus dan Rp 6.000,- untuk ayam.

Makanan khas bercita rasa Melayu ini memiliki pencinta di hampir semua kalangan. Kedatangan makanan-makanan lain baik dari luar Kalimantan bahkan dari luar Indonesia, tidak mampu menggusur eksistensi makanana satu ini. Bahkan di Samarinda, pemerintah kota menetapkan sebuah kawasan di Jalan Lambung Mangkurat sebagai Kampung Nasi Kuning, hal ini tidak terlalu berlebihan, sebab di kawasan ini kita memang bisa dengan sangat mudah menemukan para penjual nasi kuning yang mangkal disepanjang jalan Lambung Mangkurat. Dari penjual sekaliber Rumah Makan hingga penjual dengan hanya bermodalkan meja kecil untuk meletakkan barang dagangannya.

Nasi Kuning memang telah menjadi primadona di hati sebagian besar masyarakat Indonesia, jika Nasi Goreng, Nasi Mawut adalah makanan khas untuk makan malam, maka Nasi Kuning bersanding dengan Nasi Pecel menjadi Raja dan Ratu sebagai menu makan pagi atau sarapan....

Demikianlah sedikit subscribe tentang Nasi Kuning makanan favorit aku yang belum tergantikan.....by the way hujannya udah the end, so bisa melaku-melaku neng Tepian, mumpung hari lembur, eits, maksudnya hari libur...... Sekian dulu ya, sampai ketemu di postinganku yang lain...

Leave a comment for development my Blog next...Thank You

No comments:

Post a Comment

Leave a comment, please.......:)

Wahai Diriku....

Dzikir inilah yang setiap hari paling sering kita lafadzkan....

Suamiku....suamiku
Istriku.......istriku
Anakku......anakku
Hartaku.....hartaku
Pangkatku...pangkatku

Lalu mana....
Allah-ku......Allah-ku
Selamatkan aku...Selamatkanlah aku
Ampuni aku......Ampunilah aku


uje - - - huruf kecil saja