Sunday, February 23, 2014

Kelahiran Nabi Muhammad saw


Nabi Muhammad saw adalah nabi utusan Allah saw yang terakhir sebagai nabi penutup akhir jaman. Setelah beliau tidak ada lagi nabi yang diutus oleh Allah sampai akhir jaman. Sebagi seorang muslim, kita sepantasnya sangat mengenal beliau. Rasulullah telah berjasa mengantarkan cahaya Islam ke dunia hingga sampai kepada kita. Beliau memperkanlkan kita kepada Islam sebagai jalan kebenaran, petunjuk Allah swt. Salah satu cara mengenal Rasulullah adalah dengan mengetahui riwayat hidup nya, salah satu yang paling awal adalah, kita perlu mengetahui sejarah kelahiran beliau yang membawa rahmat dan keberkahan. Dalam postingan kali ini saya akan sedikit menceritakan tentang kelahiran Rasullah saw.

Nabi Besar Muhammad saw dilahirkan di tengan kabilah besar, Bani hasyim di kota Mekkah pada pagi hari Senin tanggal 19 Rabiul awal pada tahun tragedi pasukan bergajah atau 40 tahun dari berlalunya kekuasaan Kisra Anusyirwan, inilah yang menyebabkan tahun kelahiran belaiau juga disebut juga dengan tahun gajah. Juga bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 Masehi sesuai dengan analisis seorang ulama besar, Muhammad Sulaiman Al Manshurfuri dan seorang astrolog (ahli ilmu falaq), Muhammad Basya.
Ibun Sa’ad meriwayatkan bahwa ibunda Rasulullah saw pernah menceritakan, “Ketika aku melahirkannya, dari farajku (kemaluanku) keluarlah cahaya yang karenanya istana-istana negeri Syam tersinari. “Imam Ahmad, ad Darimi dan periwayat selain keduanya juga meriwayatkan versi yang hampir mirip dengan riwayat tersebut.

Sumber lainnya menyebutkan, telah terjadi irhashat (tanda awal akan diutusnya seorang nabi) ketika kelahiran beliau, diantaranya; jatuhnya empat belas beranda istana kerajaan Persia, padamnya api yang biasa disembah oleh kaum Majusi dan robohnya gereja-gereja di sekitar danau Sawah setelah airnya menyusut. Riwayat tersebut dilansir oleh ath- Thabari, al-Baihaqi dan lainnya namun tidak memiliki sanad yang valid.

Setelah Rasulullah saw dilahirkan, ibundanya mengirim utusan ke kakeknya, Abdul Muthalib untuk
memberitahukan kepadanya berita gembira kelahiran cucunya tersebut. Kakeknya langsung datang dengan sukacita dan memboyong cucunya tersebut masuk ke Ka’bah, berdoa kepada Allah dan besyukur kepadaNya. Kemudian memberinya nama Muhammad yang berarti Orang yang terpuji, padahal nama tersebut tidak populer di kalangan bangsa Arab, dan pada hari ketujuh kelahirannya, Abdul Muthalib mengkhitan beliau sebagaimana tradisi yang berlaku di kalangan bangsa Arab.

Setelah melahirkan Rasulullah, ibundanya (Siti Aminah) menyerahkan beliau kepada seorang budak wanita untuk disusui. Wanita pertama yang menyusui Rasulullah setelah ibundanya sendiri bernama Tsuwaibah. Wanita ini merupakan budak wanita Abu Lahabyang saat itu juga tengah menyusui bayinya yang bernama Masruh. Sebelumnya, dia juga telah menyusui Hamzah bin Abdul Muthalib, kemudian menyusui Abu Salamah bin Abdul Asad al-Makhzumi setelah menyusui beliau.

Tradisi yang berlaku saat itu di kalangan bangsa Arab yang tinggal di kota adalah mencari para wanita yang dapat menyusui bayi-bayi mereka sebagai tindakan preventif  terhadap tersebarnya penyakit-penyakit kota.hal itu mereka lakukan agar tubuh bayi-bayi mereka kuat, berotot kekar  dan mahir berbahasa Arab sejak masa kanak-kanak. Oleh karena itu, Abdul Muthalib mencari  wanita-wanita yang dapat menyusui Rasulullah saw. Dia akhirnya mendapatkan seorang wanita penyusu dari kabilah Bani Sa’ad bin Bakr yang bernama Halimah binti Abu Dzuaib. Suami wanita itu bernama al-Harits bin Abdul Uzza yang berjuluk Abu Kabsyah yang juga berasal dari kabilah yang sama.

Demikianlah sedikit kisah kelahiran Rasulullah yang dapat saya tuliskan dalam postingan kali ini. Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan keislaman kita agar dapat memupuk kecintaan kita pada beliau, yang pada akhirnya akan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt. Amin ya robbal ‘alamin.

No comments:

Post a Comment

Leave a comment, please.......:)

Wahai Diriku....

Dzikir inilah yang setiap hari paling sering kita lafadzkan....

Suamiku....suamiku
Istriku.......istriku
Anakku......anakku
Hartaku.....hartaku
Pangkatku...pangkatku

Lalu mana....
Allah-ku......Allah-ku
Selamatkan aku...Selamatkanlah aku
Ampuni aku......Ampunilah aku


uje - - - huruf kecil saja