Allah swt telah
menciptakan manusia hidup di bumi dengan berbagai macam nikmat. Makanan adalah
salah satu nikmat dari Tuhan yang wajib disyukuri. Ada beberpa makana yang
dihalalkan dan ada juga yang diharamkan. Makanan yang halal ada yang
diperbolehkan , tetapi ada pula yang dianjurkan. Salah satu makanan yang dianjurkan adalah MADU.
Di dalam Al Qur’an Allah Ta’ala berfirman:
Bismillahirrohmanirrohim...
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.
(Q.S. An-Nahl : 68-69)
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.
(Q.S. An-Nahl : 68-69)
Dari ayat di atas disebutkan bahwa Allah telah mengaruniakan madu yang
dihasilkan dari perut lebah sebagai obat yang menyembuhkan. Mengapa madu bisa
menyembuhkan? Nah, kali kesempatan ini saya akan sedikit memaparkan kandungan
nutrisi apa saja yang terdapat di dalam Madu sehingga menjadi makanan yang
menyehatkan dan menyembuhkan.
Madu
adalah nektar yang telah diolah oleh lebah di dalam sarangnya. Perubahan
struktur yang terjadi pada madu adalah sifat fisisnya yang cenderung lebih
padat dari air, yaitu berdensitas 1,36 kg/liter atau sekitar 40% lebih rapat
dan padat dibandingkan air. Kondisi inididukung pula oleh kandungan airnya yang hanya berkisar 17,1 %.
Kadar air yang rendah dan densitas yang padat membuat membuat madu relatif
lebih sulit untuk terfermentasi dan terkontaminasi bakteri. Karena untuk
tumbuh, berkembang dan membentuk koloni, bakteri memerlukan medium yang kaya
unsur air.
Selain
faktor fisis yang istimewa, madu juga memiliki kandungan yang tak kalah
istimewanya. Menurut hasil penelitian dan pengukuran yang dilakukan oleh USDA
dan dilaporkan dalam Nutrient Database, diketajui bahwa nilai nutrisi atau
kandungan nutrisionalnya per 100 gram atau sekita 5 sendok teh antara lain
terdiri dari kandungan energi total sebesar 300 kilo kalori atau setara dengan
1,270 kilo joule. Sementara kandungan karbohidrat atau zat patinya sekitar 82,4
gram. Adapun kandungan gula mencapai 82,19 gram, yang terdiri dari fruktosa
sebanyak 38,5 %, glukosa 31%, dan sisanya terdiri dari maltosa dan sukrosa
dalam indeks glikemik berarti kisaran angkanya adalah antara 31 sampai 78.
Kandungan serat diet atau mikro fiber sekitar 0,2 gram, kadar lemak mendekati 0
gram atau hampir tidak ada. Proteinnya 0,3 gram yang terdiri dari beberapa
jenis asam amino.
Kandungan
penting lainnya dalam madu yang memiliki
efek atau dampak terapeutik (menyembuhkan atau menyehatkan) adalah keluarga
vitamin B. Berturut-turut terdapat di dalam madu adalah: riboflavin (vitamin
B2) sebanyak 0,38 mg, Niacin (vitamin B3) 0,121 mg, asam pantotenat 0,068 mg,
vitamin B6 0,024 mg dan asam folat (vitamin B9) 2 mg. Kadar vitamin B yang
tinggi tersebut memberikankemampuan terhadap madu sebagai zat penyembuh.
Dalam
100 gram madu terdapat kandungan mineral sekurang-kurangnya 6 mg 1% ion
kalsium, besi/Fe 0,42 mg 3%, magnesium 2 mg 1 %, zat fosfor 4 mg 1 %, kalium 52
mg 1 %, natrium 4 mg 0%, dan zinc 0,22
mg 2%. Mineral di dalam madu amat berfungsi secara beragam bagi tubuh manusia.
Mineral sangatlah dibutuhkan oleh tubuh. Ketidakseimbangan kandungan mineral
tubuh dapat menyebabkan terjadinya kondisi patologis.
Selain
karbohidrat, protein, ataupun mineral serta vitamin ternyata madu juga
mengandung zat aktif yang tak kalah hebatnya, yaitu antioksidan. Beberapa zat
bersifat anti oksidatif teridentifikasi di dalam madu. Zat-zat antioksidan
tersebut antara lain krisin, pinobangsin, asam askorbat (reduktor kuat),
pinocembrin, dan enzim katalase. Hidrogen peroksida sebesar 1 mmol/l juga
terdapat dalam kandungan madu. Kandungan ini dikenal sebagai agen anti
bakterial yang kuat, biasanya terbentuk melalui sebuah peristiwa oksidari dan
hidrolisis.
Ini
semakin menegaskan alasan kenapa kemudian madu menjadi slah satu makanan yang
disediakan Tuhan di alam yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh manusia.
Madu bukan hanya sekedar untuk mengenyangkan, pelepas dahaga, tetapi juga dapat
berguna sebagai obat penyembuh berbagai makan penyakit.
References
Dr.
Tauhid Nur Azhar & Bambang Trim, The Miracle of Honey. Tuntunan Rasulullah
saw dan Gaya Hidup Muslim.
No comments:
Post a Comment
Leave a comment, please.......:)