Thursday, January 16, 2014

Contoh Makalah Studi Kelayakan Home Industri



MERENCANAKAN / MENGEMBANGKAN BISNIS
STUDI KELAYAKAN HOME INDUSTRI

Disusun guna memenuhi tugas individu
Mata Kuliah Enterpreneurship
Semester VII
Dosen Pengampu : Hariyono, M.S.I

Disusun oleh:
Asbudi Baharuddin
NIM. 10.01.0031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SANGATTA
KABUPATEN KUTAI TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MERENCANAKAN / MENGEMBANGKAN  BISNIS
STUDI KELAYAKAN HOME INDUSTRI

JENIS USAHA/  BISNIS : PERTENUNAN SARUNG ASLI SAMARINDA (KONVEKSI)
Sarung Tenun Asli Samarinda adalah salah satu ikon kota Samarinda. Produk ini bahkan telah menjadi produk unggulan dan cinderamata khas dari Kota Tepian. Usaha pertenunanan sarung asli samarinda merupakan salah satu komiditi urat nadi perekonomian masyarakat Kota Samarinda, khusunya bagi masyarakat di Kecamatan Samarinda Seberang yang kemudian mendapat julukan “Kampung Seribu Benang”. Masyarakat di daerah ini banyak ditinggali oleh masyarakat keturunan Bugis Wajo dari Sulawesi Selatan yang telah mendiamin kawasan ini lebih dari 350 tahun. Kecamatan Samarinda Seberang khususnya Kelurahan Baqa dan Kelurahan Masjid adalah sentra pengrajin Sarung Tenun Asli Samarinda. Bahkan di salah satu tempat yang bernama Gang Pertenunan dan Gang Karya Muharram, hampir 90% penduduknya bekerja sebagai pengrajin Sarung Tenun Asli Samarinda. Usaha ini tergolong usaha Home Industri karena masih dilakukan secara manual dalam kisaran modal yang tidak terlalu besar dan dikerjakan oleh orang perorang dengan modal pribadi di rumah rumah warga.
         PENGEMBANGAN
A.       PENAMBAHAN KAPASITAS
Penambahan kapasitas produksi tentunya sangat dipengaruhi oleh penambahan unsur modal. Modal menjadi unsur utama apabila hendak meningkatkan kapasitas produksi. Namun tetap harus jeli melihat peluang yang ada dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar.


B.       PRODUK BARU
Menciptakan produk baru adalah salah satu strategi utuk mendongkrak penjualan, dengan sasaran menarik minat konsumen agar tidak jenuh dengan produk-produk sebelumnya serta memberikan berbagai pilihan padu padan terhadap produk yang telah ada. Apa yang akan penulis paparkan di bawah ini bukan merupan produk baru, akan tetapi lebih kepada pengembangan produk yang telah ada.

C.       KOMBINASI
Produk baru tersebut akan menjadi kreasi baru dalam memberikan tawaran berupa padu padan dengan produk yang ada agar konsumen dapat mengkombinasikan produk yang ada dengan produk baru sesuai selera setiap konsumen. Ini tentunya juga memberikan peluang untuk meningkatkan omset penjualan.

ASPEK-ASPEk PENTING DALAM STUDI KELAYAKAN
         ASPEK PEMASARAN
Aspek pemasaran merupakan unsur-unsur utama yang dapat mendukung kegiatan pemasaran produk, diantaranya:
         Kondisi perekonomian
Kondisi perekonomian Indonesia saat ini tidak dapat dikatakan sepenuhnya sehat atau menguntungkan, akan tetapi tidak tetap juga bila dikatakan bahwa perekonomian Indonesia sedang buruk. Pasalnya ketidakstabilan kurs rupiah terhadap nilai dolar ternyata sangat mempengaruhi pergerakan harga bahan-bahan utama produksi yang terus bergerak naik dan malah kadang-kadang melonjak. Hal ini membuat para produsen ketar-ketir menyiasati biaya proses produksi ditambah dengan harga bahan pokok produksi kemudian diseimbangkan dengan harga jual sehingga tidak merugikan produsen namun tetap dapat dijangkau oleh para konsumen.
         Analisa industri, potensi, asumsi, peluang
Seperti sudah disinggung di muka, usaha pertenunan Sarung Asli Samarinda termasuk jenis usaha Home Industri. Home Industri adalah jenis usaha yang dilakukan dengan skala kecil, baik itu modalnya, biaya produksi, jumlah pekerja, kuantitas produk yang dihasilkan, lingkup pemasarannya, hingga keuntungan yang didapatkan. Selain itu sesuai namanya, home industri merupakan usaha rumahan dimana kegiatan produksinya kebanyakan lebih dipusatkan di rumah sendiri. Beberapa hanya sekedar sebagai usaha sampingan namun adapula yang telah menjadi usaha pokok.
Kegiatan usaha pertenunan yang juga meliputi pemasaran ini sangat berpotensi dapat berkembang cukup pesat apabila dikelola dengan baik dan mendapat dukungan dari berbagai pihak terutama pihak pemerintah dan investor. Hal ini cukup beralasan, asumsinya bahwa jika pemerintah selaku pengayom bagi para UKM memberi perhatian bagi para pengrajin sarung tenun khas Kota Samarinda ini khususnya dalam hal modal, penyuluhan, pelatihan dan promosi, maka usaha ini diprediksi dapat berkembang pesat. Minat konsumen terhadap produk konveksi yang satu ini cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari lamanya produk ini dapat bertahan sekian lama tanpa tergeser oleh usaha konveksi modern yang terus mewabah.
         Proyeksi  penjualan
Dengan baiknya minat masyarakat terhadap produk Sarung Tenun Asli Samarinda tentunya menjadi barometer bagaimana proyeksi penjualan produk ini cukup menjanjikan dapat memberikan keuntungan yang besar. Penjualan produk ini juga cenderung stabil malah kerap meningkat dari tahun ke tahun.
         ASPEK KEUANGAN
         Kebutuhan Dana
Kebutuhan akan dana untuk menunjang usaha ini tergantung pada besar kecilnya usaha. Dalam artian banyak sedikitnya produk yang ingin dihasilkan serta luasnya lingkup penjualan.
         Sumber dana
Berbicara tentang dari mana sumber dana berasal, maka dana yang digunakan untuk membeli bahan-bahan produksi, membayar biaya dan ongkos produksi, didapatkan dari dana pribadi pemilik usaha atau owner. Namun seiring berjalannya waktu dimana pemerintah mulai menunjukkan perhatiannya kepada para pengusaha kecil, pemerintah mulai memberikan bantuan modal kepada para pengusaha home industri ini baik dalam bentuk pinjaman modal non agunan maupun berupa bantuan cuma-cuma.


         Biaya /modal produksi
Biaya
Harga (Rp)
Keterangan
Bahan utama:
-      Benang *
-      Pewarna sintetis
-      Kanji

2.600.000
100.000
5.000

1 pak (50 kincil) untuk 20 lembar sarung
Terdiri dari beberapa warna.
1 bks 400 gram
Biaya-biaya:
-      Pewarnaan/pencelupan
-      Pemintalan (appali’reng)
-      Penggilingan (assawu’reng)
-      Penyisiran (apparising)
-      Penenunan (attenungeng)
-      Penjahitan (ajjereng)

150.000
150.000
80.000
50.000
700.000
100.000

1 pak (50 kincil)
Rp 3000/kincil
20 lembar@Rp 4000

20 lembar@Rp 35.000
20 lembar@Rp 5.000
Peralatan
-      Perawatan onderdil Alat Tenun (Bola-bola).









-      Bambu (Bulo-bulo)

40.000










60.000

Alat tenun yang terbuat dari kayu ulin atau kayu bengkirai dapat bertahan seumur hidup. Harga seperangkat ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) atau disebut Bola-bola seharga Rp 1.500.000. tapi ini tidak masuk ke dalam biaya produksi. Kecuali biaya perawatan. Onderdil seperti piker dan bingka’ harus diganti tiap 1 kali proses produksi. Harga piker sepasang Rp 20.000 sementara harga bingka’ sepasang Rp 20.000 (total Rp 40.000)
50 kincil menggunakan 200 buah@Rp 300
Total
4.035.000

*Satu pak benang dapat menghasilkan 20 lembar sarung dengan masa penenunan sekitar satu bulan lamanya.

         Proyeksi aliran kas, chas flow
Hasil Penjualan
20 lembar* @Rp 320.000    
Rp  6.400.000
Biaya-biaya Produksi

Rp  4.035.000
Laba

Rp  2.365.000



         ASPEK TEKNIK/ PRODUKSI
         Jumlah dan jenis peralatan
         Kapasitas
Peralatan yang digunakan adalah ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) atau dalam bahasa Bugis disebut Bola-bola. Kapasitas peralatan yang dipakai tidak terlalu banyak dan tidak sulit dalam memperolehnya. Meskipun peralatan khusus ini tidak ditemukan dijual di toko manapun, akantetapi untuk mendapatkannya bisa melalui pemesanan pembuatan. Pemesanannya tidak bisa sembarangan. Biasanya hanya kepada tukang kayu yang sudah berpengalaman membuat bola-bola. Kabanyakan dari mereka adalah pengrajin khusus dari Tanah Bugis (Sulawesi Selatan).
         Efektif dan efisien
Peralatan yang digunakan untuk proses produksi Sarung Tenun Asli Samarinda pada umumnya terbuat dari bahan kayu ulin yang cenderung awet dan tahan lama sehingga dapat dipakai untuk beberapa kali proses produksi hingga berpuluh tahun. Hal ini menyebabkan alat ini menjadi sangat efektif dan efisien.
         Perawatan dan spare part
Peralatan produksi meliputi seperangkat ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang terdiri dari Bola-bola, are’, jakka, boung, kadera, paleppa’, pappatane’, pallaca’, bingka’, binreng. Dari semua onderdil tersebut yang harus diganti tiap satu kali proses produksi adalah binreng dan bingka’. Sedangkan onderdil seperti jakka dan are’ yang terbuat dari besi/logam perlu diberi pelumas beberapa hari sekali agar dapat berfungsi secara optimal. Untuk urusan estetika hanya diperlukan cat minyak atau cat air untuk memberi sentuhan warna menarik pada ATBM.
         Kemungkinan pengembangan
Pengembangan peralatan dapat diterapkan pada beberapa item saja, artinya tidak semua perlu dikembangkan (diganti). Dikarenakan produk ini merupakan kerajinan khas daerah yang harus tetap mempertahankan sisi kulturasi agar tidak tergeserkan oleh perkembangan jaman. ATBM yang selam ini digunakan terbuat dari bahan kayu tentunya tidak boleh digantikan dengan bahan logam apalagi sampai digantikan oleh mesin. Sedangkan perangkat lain yang sedikit mengalami modifikasi adalah bulo-bulo yang tadinya terbuat dari bambu kecil yang mudah remuk, diganti dengan pedati dari bahan plastik keras agar tidak mudah pecah, sedangkan alat pemintal benang manual (pappali’) kini tersedia pemintal listrik. Namun kedua alat ini tentunya memerlukan tambahan dana lagi, sehingga belum semua pengrajin mau beralih  menggunakannya.
         Lokasi
Lokasi usaha pada umumnya berkonsentrasi di Kecamatan Samarinda Seberang, Kelurahan Baqa dan Kelurahan Masjid yang biasa dikenal dengan sebutan Kampung Bugis, dan oleh Pemkot Samarinda diberi julukan Kapung Seribu Benang. Lokasi ini juga menjadi lokasi pemasaran. Yang artinya para konsumen yang hendak membeli hasil produksi ini dapat langsung datang ke daerah ini melakukan transaksi secara langsung dengan para pengrajin dan atau melalui para kollektor sebagai tangan kedua. Tangan kedua adalah pengrajin atau non-pengrajin yang biasanya mendatangi rumah para pengrajin membeli sarung-sarung hasil produksi dengan harga partai kemudian membawa sarung-sarung tersebut keluar dari daerah ini ke tempat lain seperti ke Samarinda Kota, Bontang, Pulau Jawa, Malaysia, hingga ke Timur Tengah dan Asia Selatan. Atau sekedar membawa ke kota dan menjualnya ke beberapa instansi seperti perkantoran dan pusat perdagangan cinderamata.
         Inventarisasi
ATBM (Alat Tenu Bukan Mesin) atau disebut Bola-bola dengan perangkat seperti are’, jakka, boung, kadera, paleppa’, pappatane’, pallaca’, bingka’, binreng, tarofeng. Di samping itu juga terdapat peralatan penunjang proses produksi di anataranya bulo-bulo, jencara, rweng, tadangeng rweng, pappali’ listrik.
         Kemungkinan pengembangan usaha
Bicara masalah pengembangan usaha, pertanyaannya yang muncul adalah “Apakah usaha pertenunan Sarung Asli Samarinda ini dapat dikembangkan?”, tentu saja jawabannya, “Ya!”.
Alasannya, usaha ini memiliki prospek yang sangat baik. Selain para pengrajinnya dengan tulus terus berusaha mempertahankan kerajinan khas Suku Bugis ini, pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Samarinda terus berupaya merangkul para pengrajin Sarung Tenun untuk mengembangkan usahanya. Dukungan itu berupa pemberian pinjaman modal usaha tanpa agunan serta pemberian bantuan modal cuma-cuma kepada para pengrajin yang biasanya diberikan melalui acara seminar penyuluhan dan pelatihan pengembangan usaha kecil menengah. Selain itu, Pemerintah Kota Samarinda juga memberikan andil yang cukup besar dalam kegiatan promosi. Hal ini terlihat dari peraturan yang digagas oleh Wali Kota Samarinda Bpk H. Sjaharie Jaang yang menginstruksikan kepada seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah Kota Samarinda untuk membudayakan mengenakan seragam dengan bahan atau motif dari Sarung Tenun asli Samarinda pada hari kerja tertentu.

         ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
         Struktur organisasi (Prosedur dan job diskribtion)
Sebagai sebuah Home Industry, usaha ini tidak memiliki struktur organisasi layaknya usaha besar yang terorganisasi. Hanya ada owner/pemilik modal dan seorang penenun. Terkadang penenunnya tidak lain adalah anak-anak mereka sendiri.
         Jumlah dan kualitas SDM
Jumlah pekerja tergantung banyaknya modal dan banyaknya ATBM yang dimiliki. Seorang owner atau pemilik modal biasanya memiliki 1-3 buah ATBM di setiap rumah yang berarti ada 3 orang penenun.
Bicara kualitas SDM, tidak ada lulusan bertitel S1, S2 apalagi S3. Kebanyakan dari para penenun termasuk owner hanya lulusan SD hingga SMA. Keterampilan menenun didapatkan secara turun menurun dan otodidak.
         Training
Tidak ada training dalam perekrutan pekerja. Namun Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Samarinda kerap menghimpun para pengrajin Sarung Tenun Asli Samarinda untuk mengikuti pelatihan dan penyuluhan tentang bagaimana meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil produksi agar dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.
         Kesra (Upah, Jaminan Keselamatan)
Tidak ada jaminan keselamatan atau asuransi apapun. Upah bagi penenun adalah sebesar Rp 35.000 perlembar. Satu kali proses produksi berkisar antara 20 sampai 50 lembar. yang bisa dirampungkan selama satu hingga dua bulan. Satu lembar sarung dapat diselesaikan sekitar 1-2 hari.

         ASPEK HUKUM/YURIDIS
         Perizinan
Tidak ada
         Kontrak
Tidak ada

         ASPEK SOSIAL EKONOMIS
         Dampak ekonomis
Dapat menjadi penopang kebutuhan rumah tangga. Meningkatkan pendapatan dan penghasilan para pengrajin sarung tenun. Mengembangkan kehidupan perekonomian masyarakat.
         Dampak sosial
Memberikan lapangan pekerjaan kepada anak-anak putus sekolah dan para ibu-ibu rumah tangga. Menjalin hubungan silaturahmi antar sesama masyarakat dan masyarakat dengan pemerintah. Serta ikut melestarikan budaya bangsa.

No comments:

Post a Comment

Leave a comment, please.......:)

Wahai Diriku....

Dzikir inilah yang setiap hari paling sering kita lafadzkan....

Suamiku....suamiku
Istriku.......istriku
Anakku......anakku
Hartaku.....hartaku
Pangkatku...pangkatku

Lalu mana....
Allah-ku......Allah-ku
Selamatkan aku...Selamatkanlah aku
Ampuni aku......Ampunilah aku


uje - - - huruf kecil saja