1. a. Psikologi perkembangan terdiri
dari dua kata “psikologi” dan “perkembangan”. Psikologi disebut sebagai sebuah
disiplin ilmu, sebab psikologi menurut merupakan salah satu ilmu pengetahuan
yang secara khusus membahas tentang kejiwaan manusia yang kemudian dapat
dijabarkan lagi menjadi beberapa cabang, seperti ilmu pendidikan, perkembangan
, agama dsbg. Selain itu, psikologi memiliki syarat-syarat sebuah disiplin
ilmu, diantaranya mempunyai obyek, metode khusus, ruang lingkup studi dan nilai
guna/manfaat.
b.
Perkembangan yang dimaksud disini adalah sebuah proses tertentu yaitu pross
yang terus menerus dan proses yang menuju ke depan dan tidak begitu saja dapat
diulang kembali. Perkembangan menurut istilah secara khusus diartikan sebagai
perubahan-perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut
aspek-aspek mental psikologis manusia. Perkembangan manusia sebagai pribadi
merupakan objek psikologi perkembangan. Perkembangan pribadi manusia
berlangsung sejak konsepsi sampai mati.
Faktor-faktor
yang mempengaruhinya:
Faktor
Internal/Genetik, yaitu faktor keturunan (masa konsepsi), bersifat tetap dan tidak berubah sepanjang
kehidupan, yang menentukan karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut,
warna mata, pertumbuhan fisik, dll.
Faktor
Eksternal/Lingkungan, yaitu berbagai kondisi yang ada di sekitar kita, berupa
orang-orang yang setiap hari berinteraksi dengan kita, keadaan rumah, keadaan
ekonomi, pendidikan, makanan, dsbg.
c. Teori Psikologi Perkembangan
1. Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi
perkembangan dan
berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan
untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis
dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas
munculnya dan diperolehnya schemata—skema
tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan
perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan
ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan
kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini
berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang
termotivasi dengan sendirinya terhadap
lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize.
2. Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Sigmund Freud adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg, MoraviaIa meyakini bahwa kehidupan individu
sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang
tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang
ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut
untuk dipuaskan.
2. a. Pengertian Psikologi pendidikan.
Psikologi
pendidikan, bisa dipahami sebagai studi tentang proses pendidikan dari sudut
tinjauan psikologi.
Pengertian psikologi perkembangan
Psikologi
perkembangan adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar
belakang yang mempengaruhinya.
b. Obyek
Psikologi Pendidikan dan Perkembangan
1.
Obyek
material, yaitu bersifat umum, yang juga menjadi obyek kebersamaan ilmu-ilmu
umum lainnya yang sejenis, (obyek dari ilmu induknya).
2.
Obyek
formal yaitu bersifat khusus yang hanya menjadi sasaran studi tersendiri dari
ilmu yang bersangkutan dan berbeda dari obyek-obyek ilmu lainnya, ini keduanya
merupakan penghayatan tingkah laku manusia.
Ruang lingkup
Psikologi Pendidikan dan Perkembangan.
1. Masalah perkembangan dan pertumbuhan
individu.
2. Masalah belajar mengajar.
3. Masalah pengukuran dan penelitian.
4. Masalah bimbingan dan penyuluhan
c. Unsur Psikologis yang mempengaruhi
proses belajar mengajar.
1. Sikap siswa dalam mengikuti setiap
proses belajar mengajar
2. Bakat yang dimilki siswa
3. Minat siswa
4. Tingkat intelegensi tiap siswa
5. Motifasi siswa untuk mengikuti
proses belajar mengajar
6. Daya ingat atau memori siswa
7. Kemampuan berpikir siswa
3. Dalam mendidik dan mangasuh anak, teori
perkembangan sangatlah diperlukan.
a.
Orang
tua;
1. Untuk mengetahui apakah tingkah laku
yang ditunjukan oleh anaknya sesuai atau tidak dengan tingkat usia/
perkembangannya.
2. Untuk mengetahui tingkat kemampuan
anak pada setiap fase perkembangannya
3. Untuk mengetahui kapan si anak bisa
diberi stimulus pada tingkat perkembangan tertentu.

4. Agar dapat mempersiapkan diri dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi anak.
b.
Bagi
guru;
Pengetahuan Psikiologi Perkembangan, sangat berguna bagi
guru, yaitu dengan bekal psikologi perkembangan:
1. Mereka dapat memilih dan memberikan
materi pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik pada
tiap tingkat perkembangan tertentu.
2. Mereka dapat memilih metode
pengajaran dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan
pemahaman murid-murid mereka.
4. a. Fase
perkembangan menurut FreudPerkembangan Psikoseksual Sigmund Freud
1. Fase Oral. Pada tahap oral, sumber
utama bayi interaksi terjadi melalui mulut, sehingga perakaran dan refleks
mengisap adalah sangat penting. Mulut sangat penting untuk makan, dan bayi
berasal kesenangan dari rangsangan oral melalui kegiatan memuaskan seperti
mencicipi dan mengisap. Konflik utama pada tahap ini adalah proses penyapihan,
anak harus menjadi kurang bergantung pada para pengasuh. Jika fiksasi terjadi
pada tahap ini, Freud percaya individu akan memiliki masalah dengan
ketergantungan atau agresi.
2. Fase Anal. Pada tahap anal, Freud
percaya bahwa fokus utama dari libido adalah pada pengendalian kandung kemih
dan buang air besar. Konflik utama pada tahap ini adalah pelatihan toilet –
anak harus belajar untuk mengendalikan kebutuhan
tubuhnya.
3. Fase Phalic. Pada tahap phallic , fokus
utama dari libido adalah pada alat kelamin. Anak-anak juga menemukan perbedaan
antara pria dan wanita. Freud juga percaya bahwa anak laki-laki mulai melihat
ayah mereka sebagai saingan untuk ibu kasih sayang itu. Kompleks Oedipus
menggambarkan perasaan ini ingin memiliki ibu dan keinginan untuk menggantikan
ayah. Namun, anak juga kekhawatiran bahwa ia akan dihukum oleh ayah untuk
perasaan ini, takut Freud disebut pengebirian kecemasan.
4. Fase Laten. Periode laten adalah saat
eksplorasi di mana energi seksual tetap ada, tetapi diarahkan ke daerah lain
seperti pengejaran intelektual dan interaksi sosial. Tahap ini sangat penting
dalam pengembangan keterampilan sosial dan komunikasi dan kepercayaan diri.
5. Fase Genital. Pada tahap akhir perkembangan psikoseksual, individu mengembangkan minat seksual
yang kuat pada lawan jenis. Dimana dalam tahap-tahap awal fokus hanya pada
kebutuhan individu, kepentingan kesejahteraan orang lain tumbuh selama tahap
ini.
b.
Fase
Perkembangan kemampuan kognitif menurut Piaget.
1.
Periode
sensorimotor (usia 0–2 tahun)
Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat
periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan
dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:
a. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat
lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.
b. Sub-tahapan fase reaksi sirkular
primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama
dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
c. Sub-tahapan fase reaksi sirkular
sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan
terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
d. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular
sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya
kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya
berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
e. Sub-tahapan fase reaksi sirkular
tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan
terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
f. Sub-tahapan awal representasi simbolik,
berhubungan terutama dengan tahapan awal kreativitas.
2.
Periode
praoperasional (usia 2–7 tahun)
Pemikiran Praoperasi dalam teori Piaget adalah prosedur
melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini
adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Menurut
Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul
antara usia dua sampai enam tahun.
3.
Periode
operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
a. Pengurutan.
b. Klasifikasi
c. Decentering
d. Reversibility
e. Konservasi
f. Penghilangan sifat Egosentrisme
4.
Periode
operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat
pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah
diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan
menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang
dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat
segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi
abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul
saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya
ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan
psikoseksual, dan perkembangan sosial.
No comments:
Post a Comment
Leave a comment, please.......:)